Jayapura, Jubi – Kepala Badan Gizi Nasional atau BGN, Dadan Hindayana mengatakan pemerintah tetap akan melanjutkan program Makan Bergizi Gratis di Tanah Papua. BGN menargetkan program Makan Bergizi Gratis atau MBG menjangkau 1.558.000 siswa di Tanah Papua.
Hal itu disampaikan Dadan menanggapi sejumlah unjuk rasa pelajar di Tanah Papua yang menolak program Makan Bergizi Gratis. “Badan Gizi Nasional [tetap] fokus menyiapkan dan melaksanakan program Makan Bergizi Gratis,” kata Dadan kepada Jubi melalui layanan pesan WhatsApp pada Selasa (18/2/2025).
Pada Senin (17/2/2025), para siswa di berbagai kabupaten/kota di Tanah Papua menggelar demonstrasi damai menolak program Makan Bergizi Gratis atau MBG. Aksi serentak yang mengatasnamakan Solidaritas Pelajar West Papua itu digelar di Kota Jayapura, Provinsi Papua dan Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan. Aksi serupa juga terjadi di Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, serta di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.
Aksi serupa juga pernah digelar pelajar di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada 3 Februari 2025 lalu.
Dadan mengatakan pemerintah menghormati para siswa yang menolak program Makan Bergizi Gratis. Dadan mengatakan pihaknya akan tetap melaksanakan program Makan Bergizi Gratis. “BGN melaksanakan program dan memberikan kepada yang berhak. Jika yang berhak menolak, BGN menghormati,” ujarnya.
Dadan mengatakan program Makan Bergizi Gratis akan menjangkau 1.558.000 siswa dari jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK di Tanah Papua. Ia mengatakan program Makan Bergizi saat ini baru menjangkau 30.000 siswa di Tanah Papua.
Dadan mengatakan target itu belum termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita di Tanah Papua. “1,5 juta siswa itu target ultimate untuk Papua di luar ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita. Data [ibu hamil, ibu menyusui dan balita] akan diperoleh setelah SPPG [atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi] operasional, tapi pada umumnya [berjumlah setara] 10 persen dari jumlah anak sekolah,” katanya.
Dadan mengatakan makan bergizi penting untuk kesehatan dan pertumbuhan. Ia menegaskan bahwa asupan gizi seimbang adalah hak setiap anak, termasuk anak yang masih dalam kandungan. “Badan Gizi Nasional akan berbuat yang terbaik untuk melakukan pemenuhan gizi tersebut,” ujarnya.
Butuh sosialisasi
Dosen Universitas Negeri Papua, Agus Sumule mengatakan pemerintah kabupaten/kota di Tanah Papua harus melakukan sosialisasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis atau MBG. Agus menilai sosialisasi MBG di Tanah Papua masih kurang.
“Pemerintah daerah harus bisa memberikan penjelasan/sosialisasi [program Makan Bergizi Gratis] kepada masyarakat [maupun pelajar],” kata Agus kepada Jubi, pada Senin (17/2/2025).
Agus mengatakan sosialisasi sangat penting guna memberikan pemahaman terkait program itu. Ia juga mengatakan dalam sosialisasi pemerintah kabupaten/kota daerah berkewajiban menerima aspirasi warga yang menolak program itu.
“Pemerintah daerah juga berkewajiban menerima aspirasi memang ada yang [menolak]. [Dan] harus dijelaskan dengan baik. Kegiatan [program makan bergizi gratis] harus dikomunikasikan, disosialisasikan dengan baik. Itu tanggung jawab pemerintah daerah, sehingga tidak ada salah pengertian. Terus terang, saya pu pertanyaan di mana [peran] pemerintah daerah?” tanyanya.
Menurut Agus program makan bergizi gratis ini bukan baru di Tanah Papua. Ia mengatakan program serupa pernah dijalankan di Kabupaten Tolikara pada 2014 lalu oleh Bupati Usman Wanimbo melalui program pemberian makan 1.000 hari pertama kelahiran dan Sarapan Sehat Anak Sekolah. Program itu disebut Sarasehan.
“Makan bergizi gratis bukan program baru. Pemberian makan bergizi gratis sudah dijalankan sama Pak Usman Wanimbo [selaku] Bupati Tolikara. Program ini dilakukan terutama [untuk] memastikan adanya pasokan gizi/makanan ke anak-anak,” katanya.
Agus mengatakan agar pemerintah pusat lebih melibatkan pemerintah kabupaten/kota di Tanah Papua dalam pelaksanaan MBG. Ia mengatakan pemerintah kabupaten/kota lebih memahami kondisi masyarakatnya.
”Apakah [pelibatan TNI dalam program Makan Bergizi Gratis] tujuan untuk gerak cepat? Apakah kegiatan ini juga melibatkan para bupati/distrik? Mereka [pemerintah daerah] ini yang punya rakyat,” katanya.
Butuh pendidikan gratis
Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis mendapatkan penolakan sejumlah siswa di Tanah Papua. Di Kota Jayapura, siswa yang tergabung yang tergabung dalam Solidaritas Pelajar West Papuamenggelar demonstrasi damai pada Senin. Mereka menyatakan menolak program makan bergizi gratis atau MBG. Para siswa itu menyatakan lebih baik pemerintah menjalankan program pendidikan gratis.
Mereka menggelar demonstrasi dengan membawa spanduk-spanduk bertuliskan ‘Tolak Makan Gratis, Kami Butuh Pendidikan gratis’, ‘Hentikan Militerisme di Dunia Pendidikan’, ‘Hentikan pemaksaan MBG terhadap siswa’, serta ‘Kami Tidak Butuh MBG, yang Kami Butuh adalah Pendidikan Gratis’.
Ketua Pengurus Sekolah Wilayah (PSW) YPPK Kabupaten Intan Jaya, Pastor Yance Yanuarius Wadogouby Yogi Pr mengatakan sebaiknya program Makan Bergizi Gratis tidak menjadi prioritas di Kabupaten Intan Jaya. Menurutnya, program itu tidak relevan dengan kondisi Intan Jaya sebagai daerah konflik bersenjata, mengingat pelayanan publik telah terhenti di berbagai wilayahnya.
Yogi meminta pemerintah di Intan Jaya fokus membenahi dan menjalankan lagi layanan pendidikan di sana. “Kami bukan membutuhkan makanan bergizi gratis,” katanya.
Menurut Yogi, banyak sekolah-sekolah di Intan Jaya yang sudah tidak melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Yogi meminta pemerintah daerah melakukan pengawasan terhadap Aparatur Sipil Negara yang bekerja di Intan Jaya.
“Aktifkan sekolah-sekolah negeri di beberapa distrik yang tidak aktif. Di daerah konflik, pemerintahan tidak aktif. Kalau memang pemerintah punya hati untuk bangun Papua, mereka [harus] aktifkan kembali sekolah. Segara tegur pejabat yang tidak ada di tempat tugas. Untuk apa pemekaran kabupaten/provinsi, kalau pejabat tidak ada di tempat. [Itu] omong kosong saja itu,” ujar Yogi kepada Jubi melalui panggilan telepon pada Senin (17/2/2025). (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!