Jayapura, Jubi-Solidaritas tiga ikatan mahasiswa Se-Kota Studi Jayapura yaitu Ikatan Mahasiswa Nduga, Himpunan Mahasiswa Lanny Jaya, dan Himpunan Mahasiswa Jayawijaya meminta kepada pemerintah Kabupaten Nduga, Lanny Jaya, dan Jayawijaya untuk segera melakukan mediasi dan penyelesaian atas bentrokan antar dua kelompok warga di Kabupaten Jayawijaya.
Ketua Ikatan Mahasiswa Nduga, Harnamin Gwijangge mengatakan terjadi bentrokan di Kampung Sapalek, Distrik Sinakma, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan pada Sabtu (28/09/2024) siang. Bentrok itu diduga dipicu oleh kasus asusila yang melibatkan warga Nduga dengan warga Lany.
Menurutnya, bentrokan itu sangat membahayakan masyarakat yang tidak tahu apa. Sebagai mahasiswa, dirinya minta kepada semua teman-teman yang ada dari ketiga kabupaten di atas, khususnya yang tengah menimba ilmu di kota studi, agar tidak terprovokasi.Ddirinya berharap hal itu segera diatasi pihak keamanan, serta pemerintah daerah dari ketiga kabupaten tersebut. Supaya tidak meluas ke daerah lain.
“Karena persoalan ini akan diamankan pemerintahan Jayawijaya, bahkan tokoh-tokoh pemuda yang ada disana. Dan untuk semua mahasiswa yang ada jangan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan lagi, cukup masalah orang tua kita disana tapi kita sebagai mahasiswa saling memberikan dukungan satu sama lain agar kebersamaan kita tetap terjaga,”katanya saat menyampaikan pernyataan sikap di Kota Jayapura, Papua pada Selasa (01/10/2024).
Ia sampaikan ketua dari masing-masing ikatan sudah bersatu. Sehingga jangan ada yang bikin gerakan tambahan. Cukup saling menjaga, sehingga tidak terjadi masalah antar mahasiswa yang ada di dalam maupun di luar kota studi Jayapura.
“Kita di sini melakukan aktivitas perkuliahan dengan normal seperti biasanya. Jangan kita ikut campur konflik yang terjadi di sana, jangan termakan isu-isu yang belum dipastikan kebenarannya. Menurut informasi yang didapatkan dari sana, korban dari konflik ini sekitar 3 orang dan yang mengalami luka-luka cukup banyak,”katanya
Koordinator Hukum dan HAM Himpunan Mahasiswa Lany Jaya Kota Studi Jayapura, Bedika Tabuni juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Jayawijaya dalam hal ini Pj Gubernur, jeli melihat peristiwa tersebut. Karena banyak korban jiwa dari konflik ini. Ada yang mengalami luka-luka dan juga trauma pada masyarakat.
Selain itu pihaknya meminta Pemerintah Jayawijaya dan kepolisian segera bentuk tim mediasi, memfasilitasi dua kabupaten ini untuk segera menyelesaikan masalah secara hukum nasional.
“Dan berikutnya persoalan ini tidak boleh lagi diselesaikan dengan hukum adat, karena kebiasaan-kebiasaan itu terus diulangi lagi nantinya. Untuk setiap peristiwa itu selalu pemerintah yang jadi penegak, harapan kami dari mahasiswa pelaku dalam konflik ini segera diproses hukum,”katanya
Ketua Himpunan Mahasiswa Pemuda dan Pelajar Kabupaten Jayawijaya, Kota Studi Jayapura atau HMPJ, Naila Siep menambahkan mahasiswa Lanny Jaya, menyayangkan sekali bentrokan tersebut.
Pihaknya meminta kedua belah pihak hentikan konflik. Karena hanya akan memakan banyak korban bahkan masyarakat yang tidak tahu apa-apa.
“Konflik ini banyak hal yang dikorbankan mulai dari sisi ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya. Dan juga tempat terjadi peristiwa ini, Kota Wamena karena merupakan pusat dari berbagai daerah melakukan aktivitas dan transaksi disana. Sehingga ini akan menjadi hal terburuk yang akan menimbulkan konflik sosial lagi,”katanya
Pihaknya berharap persoalan ini cepat terselesaikan. Untuk itu, setiap pihak di Provinsi Papua Pegunungan dalam hal tokoh gereja, pemuda, perempuan, dan pemerintah segera menangani masalah tersebut, agar tidak meluas dan tidak berdampak ke masyarakat yang tidak tahu apa-apa. “Kami sangat berharap pencegahan segera dilakukan, agar jangan ada korban lagi,”katanya.
Berikut beberapa pernyataan sikap Ikatan Mahasiswa Nduga, Himpunan Mahasiswa Lanny Jaya, dan Himpunan Mahasiswa Jayawijaya:
Kami meminta kepada pihak keamanan untuk segera mengamankan peristiwa peran horizontal yang sedang terjadi di Hilekma Kabupaten Jayawijaya Provinsi papua Pegunungan. Kami meminta kepada pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dari Kabupaten Nduga, Lany Jaya dan Jayawijaya untuk segera mengamankan masalah konflik horizontal yang sedang terjadi di masyarakat.
Kami meminta kepada tokoh-tokoh adat, intelektual bahkan tokoh dari kedua belah pihak untuk segera menanggapi persoalan ini. dan Kami meminta kepada pihak gereja dari kedua belah pihak untuk segera menanggapi dengan serius peristiwa
Kami menuntut kepada pihak Pemerintah Kabupaten Jayawijaya menjadi mediator untuk mengamankan kedua pihak. Pihak korban dan pelaku segera diadili dengan hukum yang berlaku di negara ini.(*)