Timika, Jubi – Panglima West Papua Army atau WPA Damianus Magai Yogi mengingatkan Polri mengedepankan humanisme dan profesionalitas dalam memproses hukum Jemmy Magai Yogi. Itu demi mencegah gejolak politik dan keamanan di masyarakat.
“Kami mengingatkan Satgas [Satuan Tugas] Operasi Damai Cartenz tidak melakukan kekerasan, teror, dan intimidasi saat menginterogasi Saudara Jemmy Magay Yogi. Tindakan seperti itu dapat memprovokasi sehingga akan mengorbankan masyarakat sipil,” kata Damianus Yogi, saat dihubungi melalui telepon, Minggu (20/10/2024).
Jemmy Yogi ialah Kepala Staf Angkatan Darat WPA Divisi II Paniai. Dia bersama sembilan orang ditangkap Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 pada Rabu pekan lalu.
“Tim kami mendapat informasi pengiriman amunisi yang diduga dibawa Jemmy Magai Yogi. Kami kemudian mencegat dan menangkap mereka di Dogiyai,” kata Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Brigadir Jenderak Faizal Ramadhani dalam keterangan tertulis.
Menurut Damianus Yogi, Jemmy merupakan sosok pemimpin terdidik dan loyal dalam memperjuangkan kemerdekaan bagi Bangsa Papua. Dedikasi itu diwariskan oleh orang tuanya, Tadius Magai Yogi.
“Jemmy selalu bersosialisasi serta sangat menghargai aspirasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan kedamaian di wilayah adat Meepago, dan daerah di sekitarnya. Sebagai pemimpin pasukan, dia terdidik sehingga sangat memahami, dan selalu menjalankan hukum humaniter internasional dalam standard operating procedure WPA,” kata Damianus.
Damianus berharap seluruh komponen Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat tidak terpancing dengan penangkapan terhadap Jemmy. Begitu pula masyarakat umum, jangan sampai terprovokasi oleh isu-isu liar sehubungan tindakan Satgas Operasi Damai Cartenz tersebut. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!