ULMWP: Gerardus Thommey peletak dasar perjuangan Papua merdeka

ULMWP

Jayapura, Jubi – Direktur Eksekutif United Liberation Movement for West Papua atau ULMWP, Markus Haluk, menyatakan ULMWP sangat berduka cita atas meninggalnya Gerardus Thommey di Den Haag, Belanda pada 17 Maret 2023.

Menurut Haluk, Gerardus Thommey menjadi bagian dari kelompok pertama yang meletakkan dasar perjuangan Papua merdeka.

Haluk menyatakan bangsa Papua sungguh sangat merasakan kehilangan salah satu tiang penopang perjuangan kemerdekaan bangsa Papua dari Selatan Papua. Haluk menyatakan Gerardus Thommey telah berbakti dan melakukan perjuangan dengan sempurna untuk bangsa dan rakyat Papua.

“Saya hendak menyampaikan turut berduka cita yang mendalam kepada keluarga besar di Belanda dan West Papua atas kepergianmu. Doa kami menyertaimu menuju rumah bapa di Surga,” kata Haluk kepada Jubi, pada Senin (20/3/2023).

Haluk menyatakan almarhum Gerardus Thommey bergabung dengan Organisasi Papua Merdeka setelah membangun komunikasi dengan Jacob Pray pada 1969. Ia menyatakan Thommey termasuk kelompok pertama yang meletakan dasar perjuangan dengan bergabung di Markas Victoria-Waris.

“Setelah dilakukan proklamasi pada 1 Juli 1971 di Waris oleh Zeth Rumkorem dan Jacob Pray, Ambe [bapak] Gerardus angkat senjata dan melakukan perlawanan dengan militer Indonesia. Ia menjadi salah satu singa pada masa itu. Dr Otto Ondowame pada suatu saat mengakui keberanian dan disiplin,” ujar Haluk.

Haluk menyatakan pada akhir 1978 Gerardus berangkat ke Papua selatan untuk melakukan perlawanan terbuka atas pendudukan Indonesia. Di selatan Papua, pada masanya, ia berhasil membangkitkan dan mengobarkan semangat perlawanan. Puluhan ribu rakyat Muyu Mandobo bergabung dengannya dan melakukan perlawanan terbuka.

“Sebagian besar dari mereka menyeberang ke Papua New Guinea dan sampai saat ini masih menetap di wilayah PNG,” katanya.

Direktur Eksekutif United Liberation Movement for West Papua atau ULMWP, Markus Haluk (kanan), bersama almarhum Gerardus Thommey (kiri) saat berjumpa di Belanda pada Juni 2022. – Jubi/Dok. Markus Haluk

Haluk menyatakan selama hidupnya, Thommey bukan hanya melakukan perjalanan di Papua, tetapi mencoba menjadi diplomat. Haluk menyatakan TPN/OPM mengirim Thommey untuk mengurus kantor OPM di Senegal.

“Di Negeri benua hitam itu, engkau menjadi peternak babi, ayam, dan pekerja kebun yang ulet. Rakyat Senegal terkagum-kagum dengan semua yang engkau lakukan. Dalam suatu misi, engkau ditangkap dan hendak dideportasi ke Indonesia. Tuhan senantiasa baik. Engkau meminta suaka kepada Ratu Belanda. Ratu langsung turun tangan mengabulkan permohonanmu,” ujarnya.

Haluk menyatakan selama 30 tahun dari negeri Belanda Gerardus Thommey secara konsisten memberikan semangat kepada sesama orang Papua guna terus memperjuangkan Papua merdeka. Haluk menyatakan Thommey selalu berpesan bahwa perjuangan Papua merdeka merupakan perjuangan iman sehingga orang Papua tidak boleh ragu berjuang untuk Papua merdeka.

“Gerardus menjadi patriot sejati bagi bangsa Papua. Dari tanah air West Papua, kami menyampaikan apresiasi atas semua perjuanganmu. Engkau seorang pejuang hebat. Engkau orang besar, yang kawan dan lawan senantiasa segan denganmu. Selama hidupmu engkau telah tunjukan perjuangan tanpa lelah. Beristirahatlah dalam damai Tuhan,” ujar Haluk. (*)

Comments Box
Exit mobile version