TPNPB kritik Jokowi, situasi kemanusiaan di Papua kian buruk

Jokowi
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (ketiga kiri) mengunjungi lapangan bola Irai di Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, Minggu, (27/10/2019). Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana menyapa dan bertemu ribuan warga yang berasal dari 10 distrik dan 162 desa dan disambut penampilan tarian Tari Tumbu Tanah yang merupakan tarian khas Suku Besar Arfak. - Antara Foto/Setpres-Kris/Lmo/aww. merupakan tarian khas Suku Besar Arfak. - Antara Foto/Setpres-Kris/Lmo/aww.

 

Jayapura, Jubi – Juru Bicara Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (Jubir Komnas TPNPB) Sebby Sambom mengkritik kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang melakukan Kunjungan Kerja ke Papua, dinilai  berdansa di atas situasi kemanusiaan serta duka rakyat tertindas di Tanah Papua.

“Seluruh Warga Orang Asli Papua dari Sorong sampai Merauke wajib sadar dan anilisa,  Kunker  seorang kepala negara ke Papua merupakan sangat memalukan serta merendahkan harkat dan martabat Orang Asli Papua,” katanya kepada Jubi melalui layanan Pesan WhatsAppnya, baru-baru ini..

Sambom mengatakan, hampir setiap kali kedatangan Presiden Joko Widodo ke Tanah Papua, senantiasa  di tengah pengungsian.

“Presiden Jokowi datang saat pembukaan PON XX tahun 2021, masyarakat Nduga masih berada di pengungsian, tapi Jokowi cuek dan abaikan warga Papua yang berada dalam pengungsian,” katanya.

Sambom mengatakan, saat kedatangan Presiden Jokowi datang meresmikan Telkomsel 5GB di Timika. Di saat yang bersamaan terjadi mutilasi 4 warga Nduga di Kabupaten Mimika.

“Kami melihat bahwa Presiden Joko Widodo cuek dan mengabaikan kasus mutilasi 4 warga sipil orang Asli Papua di Timika. Penembakan, Pembunuhan dan mutilasi mutilasi warga Papua itu juga seolah olah hewan yang dimutilasi oleh TNI,” katanya.

Sambom mengatakan, kedatangan Jokowi ke Papua pada Senin,  20 Maret 2023, tetap cuek dan abaikan pilot Susi air yang disandera TPNPB di bawah Pimpinan Brigend.Egianus Kogeya di Ndugama Darakma. Presiden Jokowi anggap hal ini baik saja.

“Saat ini selain penyanderaan pilot Susi Air,  pengungsi Yahukimo, Intan Jaya, Pegunungan Bintang, Puncak, Sorong MayBrat dan kasus pembunuhan massal masyarakat sipil Wamena oleh TNI/POLRI juga dianggap tidak ada masalah,” katanya.

Sambom mengkritisi sikap Presiden Joko Widodo yang yang nilainya sangat mengabaikan dan merendahkan martabat orang Papua.

“Kami menilai sikap seorang kepala negara tidak becus, sangat merendahkan dan meremehkan martabat manusia Papua. Jadi, kami dari Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB keluarkan peringatan Kepada Jokowi Presiden Indonesia yang jahat ini, untuk tidak permainkan martabat manusia orang asli Papua. Suatu saat nanti TPNPB akan siapkan sniper untuk tembak Presiden Indonesia Jokowi, karena dia adalah penjahat kemanusiaan di Papua,” katanya. (*)

 

 

 

Comments Box

Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari News Room Jubi. Mari bergabung di Grup Telegram “News Room Jubi” dengan cara klik link https://t.me/jubipapua , lalu join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
banner 400x130
banner 728x250