Manokwari, Jubi – Sebanyak 26 warga dari dua kampung yakni Ayata dan Kamat, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat telah kembali dari pengungsian, sejak satu tahun delapan bulan pasca-penyerangan pos Koramil Kisor.
Pemulangan pengungsi ini dikawal oleh Kepala Operasi Satuan Tugas Petik Bintang Kombes Pol Novi Jaya dan Kepala Kepolisian Resort Maybrat AKBP Glen Roii Molle pada Kamis (13/4/2023).
Kepala Operasi Satgas Petik Bintang Polda Papua Barat, Kombes Novi Jaya mengatakan, tujuan operasi ini untuk memulangkan pengungsi ke kampungnya masing-masing.
Upaya pemulangan pengungsi ini dilaksanakan secara bertahap dengan memperbaiki jembatan yang sudah dirusak oleh kelompok bersenjata TPNPB-OPM.
“Kami dari Satgas Ops Petik Bintang ini juga telah membangun Pos Pengamanan di kampung Ayata, hari ini juga kami telah memulangkan pengungsi dari dua kampung sejumlah 26 orang, 10 orang di kampung Kamat dan 16 orang dikampung Ayata,” kata Kombes Novi Jaya, Jumat (14/4/2023) melalui rilis yang diterima Jubi.
Novi juga mengatakan, kegiatan pemulangan pengungsi ke kampung Kamat dan Ayata tersebut dilakukan untuk membantu keinginan masyarakat di pengungsian untuk bisa kembali ke kampung mereka yang sudah 1 tahun 8 bulan lamanya ditinggalkan akibat kejadian penyerangan oleh kelompok bersenjata di daerah Maybrat dan Bintuni.
Sementara, Kepala Dinas Perumahan Kabupaten Maybrat Zakheus Momao mengatakan, masyarakat di Aifat Timur Raya terima kasih kepada kepolisian.
“Kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Kepolisian dan Kapolda Papua barat yang telah mengirimkan Anggota Ops Petik Bintang di daerah Maybrat sehingga telah memberikan jaminan keamanan kepada warga masyarakat Aifat Timur Tengah,” katanya.
Momao juga mengatakan, akan terus mengajak warga lain untuk kembali ke kampung halaman setelah dibangunnya jembatan oleh tim Satgas Operasi Petik Bintang Polda Papua Barat.
“Pada hari ini warga memberanikan diri, kami datang untuk kembali ke kampung kami dalam keadaan aman, baik, selamat,” katanya. (*)