Jayapura, Jubi – Chief of Party USAID Kolaborasi Project, Caroline Tupamahu, menyatakan program USAID Kolaborasi merupakan program percepatan pembangunan kesejahteraan orang asli Papua di Papua dan Papua Barat melalui tata kelola pemerintahan yang baik.
“USAID Kolaborasi itu untuk meningkatkan kesejahteraan orang asli Papua melalui tata kelola pemerintahan yang baik,” kata Tupamahu, pekan lalu.
Tupamahu menyatakan program USAID Kolaborasi akan dilaksanakan dalam kurung waktu 2022 sampai 2027 yang merupakan program kerjasama pemerintah Amerika Serikat melalui USAID dan Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri.
Dalam kurung waktu lima tahun itu program ini akan dijalankan oleh Wahana Visi Indonesia bersama mitra International NGO Forum on Indonesian Development dan Kitong Bisa Foundation.
Tupamahu menyatakan program ini akan difokuskan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Ia menjelaskan ada empat output besar yang diharapkan selama lima tahun program ini berjalan.
“Ada empat output besar yang diharapkan lima tahun. Dan karena ini adalah kerja sama antara AS melalui USAID dan Bappenas, jadi Bappenas minta kami fokus di dua provinsi, yaitu Provinsi Papua dan Papua Barat. Tapi tentu ada tambahan tiga provinsi baru dan mungkin [akan ditambah jika] mereka membutuhkan. Kami sendiri masih fokus di dua provinsi itu,” katanya.
Tupamahu menyatakan empat output yang diharapkan dalam lima tahun program ini berjalan, yakni peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam proses perencanaan hingga pengelolaan dan pemanfaatan dana otonomi khusus, adanya modul atau kurikulum dan pendampingan bagi aparatur pemerintah daerah di Papua dan Papua Barat.
“Melalui kegiatan pelaksanaan pelatihan ada juga kurikulum, ada modul yang tersedia bagi kepada pemerintah daerah,” ujarnya.
Selain itu ada peningkatan kapasitas orang asli Papua untuk bisa terlibat dalam proses perencanaan pembangunan, serta adanya fasilitas pendidikan dan pelatihan bagi orang asli Papua dan mahasiswa untuk mempercepat pembangunan daerah di Papua dan Papua Barat.
“Mendukung pelatihan dan pendidikan bagi dan mahasiswa untuk percepatan pembangunan,” katanya. (*)