Pembakaran rumah hingga korban nyawa di Dogiyai, selalu berawal dari lakalantas

Dogiyai, Pendekatan Kemanusiaan
Truk dan alat berat yang dibakar warga, pasca bocah Jefri Tebai ditabrak di kampung Ikebo, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai, Sabtu (12/11/2022). – Jubi/IST

Enarotali, Jubi – Di Kabupaten Dogiyai, kecelakaan lalulintas atau lakalantas, menabrak orang dan meninggal, berbuntut kepada korban harta dan nyawa nampaknya sudah menjadi hal biasa walaupun telah ada pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat telah bijak dalam mengendarai kendaraan bermotor namun tidak pernah dikendalikan dengan baik.

“Sudah sering terjadi yang namanya berawal dari lakalantas hingga bakar rumah, kantor dan penembakan [pembunuhan], harusnya para sopir bisa lebih berhati-hati ketika melintas di dalam kota ataupun juga di jalan raya di sekitaran Dogiyai,” ujar Ketua Poksus DPR Papua, John NR Gobay, kepada Jubi, Minggu (13/11/2022).

Gobay yang berasal dari wilayah adat Meepago ini mengatakan kejadian tertabraknya seorang anak kecil bernama Jefri Tebai (4) bukan baru terjadi kali ini merupakan akar masalahnya, sehingga telah memakan korban baik lainnya.

“Baik korban harta maupun nyawa, serta adanya rentetan tembakan di gang-gang rumah masyarakat,” ucapnya.

Apabila, lanjut dia, sopir lebih berhati-hati tentu saja tidak akan terjadi, sehingga ia meminta agar polisi memproses hukum dan memberikan sanksi yang berat kepada sopir yang menabrak anak kecil agar dapat menjadi efek Jera bagi sopir-sopir yang lain di wilayah Meepago.

“Bila ingin jalan dengan kecepatan tinggi, silakan Anda tinggal di kota, tidak usah pergi ke kampung-kampung atau di daerah-daerah yang baru yang masyarakatnya masih bebas jalan di jalan-jalan sesuka hatinya tanpa merasa dibatasi oleh adanya kendaraan-kendaraan,” katanya.

Pada masyarakat ia juga meminta agar dapat mengawasi anak-anaknya dengan baik agar mereka tidak kemudian bebas jalan di jalan yang sering dilewati oleh mobil-mobil atau truk-truk.

“Sekali lagi saya ingin meminta kepada pihak kepolisian untuk memproses hukum pelaku penabrakan dan berikan dia hukuman yang berat agar menjadi efek jera bagi sopir-sopir yang lain,” ujarnya.

Dogiyai
Kondisi salah satu kawasan di Dogiyai pasca kerusuhan, Minggu (13/11/2022). – Jubi/IST

Anggota DPRD Kabupaten Dogiyai, Laurens Goo, mengatakan kini telah memasuki masa kondusif namun warga masih trauma atas peristiwa itu.

Menurut dia, selain tiga nyawa manusia masing-masing Jefri Tebai (4) dan dua orang dewasa yakni Feleks Pigai dan salah satu warga non Papua yang sudah meninggal dunia, juga ada sebagian rumah penduduk ikut ludes terbakar.

“Selain kantor pemerintah, ada satu rumah warga pribumi juga terbakar. Terus, kios sebelah kiri dari Kimupugi mulai dari jembatan Tukaa sampai di masjid, kompleks apotek bagian kanan dari Kimupugi terbakar hangus. DNA di jalan tengah dua rumah warga terbakar hangus,” kata Goo.

Ia mengaku sedang berupaya agar bisa segera kondusif kembali supaya bisa beraktivitas bebas. (*)

Comments Box

Dapatkan update berita terbaru setiap hari dari News Room Jubi. Mari bergabung di Grup Telegram “News Room Jubi” dengan cara klik link https://t.me/jubipapua , lalu join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
banner 400x130
banner 728x250