Jayapura, Jubi – Ketua 1 Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Dogiyai Yus Iyai, mengatakan Kapolres Dogiyai Kompol Samuel Tatiratu, stop mengkriminalisasi KNPB atas insiden pembakaran sejumlah kantor dan hilangnya nyawa warga di kabupaten Dogiyai. Kapolres jangan menuding KNPB sebagai dalang tanpa data dan fakta, tuduhan terkait insiden itu tidak benar.
“Kapolres Stop mengkriminalisasi KNPB dengan tujuan tertentu dalam kondisi Dogiyai tidak aman,”katanya kepada Jubi melalui sambungan selulernya, Rabu (15/11/2022).
Iyai menjelaskan persoalan sebenarnya bermula dari kecelakaan maut seorang bocah berumur 5 tahun di kampung Ikebo, Dogiyai, 12 November 2022 kemarin. Karena warga tidak menerima dan melakukan aksi spontan dan terjadi penembakan dari aparat keamanan terhadap warga sipil dan terjadi kebakaran sejumlah fasilitas pemerintah.
“Kejadiannya saat itu warga Dogiyai lagi main bola antar Paroki di Tokapo, Kampung Mauwa. Ketika warga sipil mendengar isu bahwa ada tabrakan yang mengakibatkan bocah berusia 5 tahun meninggal dunia, warga yang sedang mengadakan pertandingan antar paroki di lapangan bola di samping kediaman bupati Dogiyai langsung mendatangi di TKP, dan karena korbannya tidak tertolong (mati di tempat) warga pun emosi dan sebagai bentuk protes warga melakukan perlawanan terhadap pelaku (Sopir truk),” katanya.
Iyai mengatakan, KNPB Wilayah Dogiyai menilai Kapolres Dogiyai sedang kriminalisasi KNPB seakan-akan pihaknya adalah otaknya yang memicu kerusuhan.
“Kapolres Dogiyai hentikan kriminalisasi dan jangan menyudutkan KNPB seolah-olah memaksa warga melakukan perlawanan terhadap aparat gabungan dan juga kepada pekerja jalan, padahal ricuh ini berawal dari mobil perusahan menabrak seorang bocah yang berumur 5 tahun,” katanya.
Iyai mengatakan, pernyataan Kapolres yang dimuat sebelumnya di beberapa media, dinilai tidak benar dan tidak berdasarkan data dan fakta di lapangan.
“Kami secara organisasi KNPB Dogiyai mengklarifikasi berita dari bapak kapolres Dogiyai, dia sedang giring kami sebagai dalangnya. Itu hoax, bahasa provokasi dan sangat miring tidak sesuai dengan sikon yang terjadi kemarin,” jelasnya.
Iyai mengatakan, pihak keamanan sudah tahu, bagaimana awal terjadinya kericuhan ini, semua tahu, ricuh berawal dari sopir truk menabrak seorang Bocah berumur 5 tahun di kampung ikebo.
“Pernyataan ini kami sampaikan kepada Kapolri dan Kompolnas RI, stop diskriminasi dan kriminalisasi KNPB Dogiyai dalam kasus ini, KNPB tidak terlibat dalam mempromosi warga, karena kasus penyerangan ini murni berasal dari warga Dogiyai sendiri, Kapolres Dogiyai jangan jual institusi kepolisian di mata masyarakat, bila perlu Kapolres Dogiyai harus copot jabatannya,” tutup dia.
Sebelumnya, Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D Tatiratu menduga kerusuhan yang terjadi pada Sabtu (12/11/2022) provokasi KNPB. “Diduga massa yang selama ini berseberangan dengan NKRI yaitu kelompok KNPB lakukan provokasi kepada warga,” ujar Samuel kepada tim tvOne, Sabtu (12/11/2022). (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!