Jayapura, Jubi – Ketua Diplomasi Komite Nasional Papua Barat atau KNPB Pusat, Orgam Wanimbo, menyatakan bahwa KNPB akan meneruskan perjuangan tokoh perjuangan kemerdekan Papua, Filep Karma.
Menurut Wanimbo, Filep Karma merupakan sosok pemimpin yang menganjurkan rakyat Papua harus bersatu memperjuangkan kemerdekaan bangsa Papua.
“Kami akan melanjutkan sisa-sisa perjuangan dari tokoh-tokoh Papua yang sudah mereka tanamkan kepada kami. Kami akan teruskan perjuangan itu. Selama masih ada orang Papua, kami akan terus berjuang sampai Papua merdeka,” kata Wanimbo kepada Jubi, Jumat (11/11/2022).
Filep Karma ditemukan meninggal di Pantai Base G, Kota Jayapura sekitar pukul 07.00 WP, pada Selasa (1/11/2022). Almarhum meninggalkan rumah pada Minggu (30/10/2022) untuk menyelam, sebelum akhirnya ditemukan meninggal Selasa pagi.
Wanimbo menyatakan sosok yang identik dengan baju safari coklat dan motif Bendera Bintang Kejora tersemat di dada itu merupakan tokoh pemersatu bangsa Papua. Wanimbo menyampaikan Filep Karma telah telah pergi tapi telah mempersiapkan generasi-generasi muda melalui KNPB untuk memperjuangkan kemerdekan Papua.
“Bapak Karma mengajarkan kita untuk kita tidak terpecah-pecah. Satu dari Sorong sampai Merauke. Kami satu Papua akan berjuang untuk harkat dan martabat bangsa Papua untuk menentukan masa depan bangsa Papua, yaitu merdeka secara berdaulat,” ujar Wanimbo.
Wanimbo menyampaikan terima kasih banyak kepada seluruh rakyat bangsa Papua yang telah mengantarkan Filep Karma dengan baik dan aman sampai dengan acara pemakamanan. Wanimbo menyerukan agar bangsa Papua terus bersatu dalam memperjuangkan kemerdekan Papua.
“Kekompakan dan kebersamaan ini harus dijaga. Kami sudah tidak percaya dengan negara ini, negara ini negara penipu, negara pembunuh orang Papua. Kami kutuk negara ini. Kami tidak mau hidup negara ini. Kami generasi yang ditinggalkan oleh Bapak Karma akan melawan sampai titik darah penghabisan. Luka di batin ini tidak ada obat di dunia yang biasa sembuhkan. Kami rakyat Papua, siap lawan negara ini secara damai menentukan hak penentuan nasib sendiri melalui referendum,” katanya. (*)