Jayapura, Jubi – Dokter pribadi Gubernur Papua Lukas Enembe, dr Anton Toni Mote mengatakan sejak lima hari yang lalu pihaknya terus berkomunikasi dengan tim dokter spesialis di Singapura untuk menangani kondisi kesehatan Lukas Enembe. Komunikasi itu dilakukan setelah Mote melakukan beberapa pemeriksaan terhadap Enembe.
“Sebelum kami melaporkan kepada dokter spesialis yang menangani Bapak Gubernur, kami melakukan pemeriksaan darah yang untuk penilaian indikator gangguan jantung dan ginjal dan pemeriksaan lengkap RAG. [Kami juga memeriksa] tekanan darah, sesuai dengan hasil observasi kami. [Hasilnya] sudah kami laporkan kepada dokter spesialis di Singapura, dan beberapa saran sudah disampaikan kepada kami,” katanya kepada Jubi saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, Dok II, Kota Jayapura, Jumat (7/10/2022) malam.
Mote mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan dokter dari Singapura itu untuk bisa datang ke Kota Jayapura dan bertemu dengan Lukas Enembe dan memeriksa kesehatannya. “Ada beberapa alat juga, yang dokter spesialisnya bawa untuk pemeriksaan jantung dan pembuluh darah. Nah, itu kami harapkan dalam waktu yang cepat mereka bisa tiba di Jayapura,” katanya.
Menurut Mote, pihaknya sedang berkoordinasi dengan rumah sakit di Singapura untuk mengatur jadwal kedatangan tim dokter spesialis dari Singapura itu ke Jayapura.
“Kami berharap agar mereka bisa lebih cepat datang agar melakukan observasi langsung kepada Bapak Lukas Enembe. Saat ini, kami sedang melakukan observasi seperti melakukan pengukuran tekanan darah. Saya harus melakukan observasi setiap dua jam. Kemudian kontrol berat badan pagi dan malam sebelum tidur. Kemudian diet air yang sudah dibatasi, sesuai dengan ukuran dari dokter. Kemudian [memantau] aktivitas beliau, itu juga yang kami lakukan dan observasi. Kami berdoa supaya bisa cepat, supaya bisa dari dekat dokternya bisa melakukan evaluasi,” katanya.
Mote menjelaskan tim dokter spesialis itu terdiri dari dokter spesialis jantung, dokter spesialis ginjal, dokter spesialis penyakit dalam, dan sejumlah perawat. Mote membantah rumor yang mengatakan bahwa tim dokter spesialis yang merawat Gubernur Papua akan tiba Jumat malam di Tanah Papua. “Tidak benar kalau dokternya harus tiba di Jayapura malam ini,” katanya.
Menurut Mote, kondisi kesehatan Lukas Enembe belum membaik. “Kondisi Gubernur Papua Lukas Enembe saat ini masih tetap seperti yang kemarin. Aktivitasnya kami membatasi. Beliau lebih banyak istirahat karena tekanan darahnya yang tidak stabil. Kemarin, pagi masih 159 per 100 an. Beberapa waktu naik sampai 190,” katanya.
Mote berharap seluruh masyarakat Papua dan masyarakat di Indonesia, serta media massa tidak menyebarluaskan informasi yang memprovokasi dan mengganggu kondisi psikis Enembe. “Kami meminta seluruh masyarakat Papua untuk terus mendoakan beliau di masjid maupun di gereja,” katanya.
Mote menjelaskan jenis obat yang diberikan kepada Enembe tidak tersedia di Indonesia. “Obatnya dikirim dari Singapura ke Jakarta, sampai ke Jayapura. Pengirimannya bisa sampai seminggu, lama. Ya bisa sampai tiga atau empat hari kalau stay di bandara lalu dibawa ke kediaman Gubernur,” katanya.
Mote menyatakan seharusnya Gubernur Papua dirawat di rumah sakit, agar kondisi kesehatannya bisa dimonitor secara terus menerus dan tercatat serta dievaluasi secara langsung oleh dokter dan perawat. “Tapi karena tidak bisa akses, terpaksa kami harus rawat di rumah kediaman Gubernur Papua di Distrik Muara Tami. Jadi, kami sudah siagakan mobil ambulans sudah di sana,” katanya. (*)