Jayapura, Jubi – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jayapura mencatat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura sebagai fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dengan jumlah kasus orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tertinggi di Kota Jayapura, Papua, dalam periode 2022–2024.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, mengungkapkan bahwa pada 2022 RSUD Abepura menangani 179 kasus ODHA, 147 kasus pada 2023, dan meningkat kembali menjadi 159 kasus pada 2024. Secara keseluruhan, rumah sakit tersebut telah menangani 485 kasus ODHA dalam tiga tahun terakhir.
“Angka tertinggi terjadi pada 2022, kemudian menurun pada 2023, tetapi kembali mengalami peningkatan beberapa persen pada 2024,” ujarnya melalui pesan singkat kepada Jubi di Kota Jayapura, Rabu (5/3/2025).
Selain RSUD Abepura, Antari menyebut RS Dian Harapan juga menangani jumlah kasus ODHA yang cukup tinggi pada 2024, dengan total 117 kasus. Angka ini meningkat tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, di mana pada 2022 rumah sakit tersebut menangani 35 kasus dan pada 2023 sebanyak 30 kasus.
“Tahun 2024, penanganan ODHA di RS Dian Harapan merupakan yang tertinggi kedua setelah RSUD Abepura. Padahal, pada 2022 jumlahnya masih cukup rendah, lalu menurun pada 2023, tetapi mengalami lonjakan signifikan pada 2024,” katanya.
Antari menambahkan bahwa lima rumah sakit lainnya juga menangani kasus ODHA dengan jumlah lebih rendah. Pada 2024, RSUD Dok II Jayapura mencatat 99 kasus, RS Bhayangkara 89 kasus, RS Angkatan Laut (AL) dan RS Ramela masing-masing 33 kasus, serta RS Provita dengan jumlah terendah, yakni 31 kasus.
“Bisa dibilang, pada 2024 RS Bhayangkara memiliki jumlah kasus terbanyak ketiga setelah RSUD Abepura dan RS Dian Harapan. Lima rumah sakit ini, berdasarkan data kami, tidak menangani kasus ODHA pada 2022 dan 2023,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Abepura, Daisy C. Urbinas, menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan upaya penanggulangan HIV/AIDS agar dapat mencapai target eliminasi.
Ia menilai semakin tinggi jumlah kasus yang terdata di fasilitas kesehatan menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dini.
“Kebanyakan ODHA yang terdata sudah dalam kondisi terinfeksi HIV. Karena itu, kami berharap semakin banyak masyarakat yang sadar untuk memeriksakan diri lebih awal, sehingga angka penanganan bisa meningkat, dan ke depannya jumlah kasus dapat menurun hingga nol,” katanya. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!