Jayapura, Jubi- Pihak Universitas Muhammadiyah Papua melakukan audiensi dengan sejumlah mahasiswa KKN terkait dengan pada Senin lalu (25/11/2024). Mahasiswa sebelumnya mengajukan protes tentang penggunaan dana KKN yang dinilai tidak transparan.
Panitia Pelaksana LP2M Universitas Muhammadiyah Papua, Dani Arisandi, mengatakan untuk menanggapi terkait pada Senin lalu, mahasiswa melakukan aksi protes terhadap pihak kampus.
Mahasiswa menganggap pihak kampus tidak memberikan rincian yang jelas tentang penggunaan anggaran KKN. Sehingga hari ini pihak kampus bersama mahasiswa melakukan audiensi agar tidak ada kesalahpahaman terkait dana tersebut.
“Kami sudah ketemu dengan adik-adik mahasiswa untuk audiensi terkait masalah KKN. Sebenarnya hanya miskomunikasi saja. Kegiatan KKN ini dikelola bersama di kampus. Jadi tadi sudah selesai dengan adik-adik mahasiswa. Kita transparan soal penggunaan dana ,”katanya saat diwawancarai di UM Papua, Kota Jayapura, Papua pada Kamis (28/11/2024).
Ia juga mengatakan, mahasiswa juga mengajukan tuntutan lain, termasuk penambahan alokasi dana dan itu sudah akomodasi dengan kesepakatan bersama. Dana yang ditambahkan dari lembaga ke masing-masing posko sebesar Rp5 juta.
“Tadi hasil audiensi seperti itu, sudah selesai dan memang tidak ada masalah sebenarnya hanya miskomunikasi saja. Bapak juga mengapresiasi adik-adik, sudah membantu mengingatkan kalau ada hal-hal yang memang dianggap kurang bagus kita sama-sama memperbaiki,”katanya
Wakil Rektor II Bidang Keuangan, Muhammad Nurjaya, menjelaskan tata kelola dana di UM Papua. Pihak kampus menerima dana yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan operasional, termasuk KKN. Sebagai universitas swasta, dana tersebut juga digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana kampus, serta untuk membayar gaji dosen dan kebutuhan operasional lainnya.
“Kami berharap mahasiswa memahami bahwa kampus ini dibiayai secara mandiri,” katanya.
Ia juga menegaskan, biaya SPP, KKN, dan biaya studi akhir digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan kampus. Setelah itu ia menambahkan dana KKN sebesar Rp25 juta kepada mahasiswa KKN yang nantinya di bagi Rp5 juta per posko.
Perwakilan mahasiswa, Muhammad Jihad Tuharea mengatakan sesuai dengan janji hari ini pihak kampus akan melakukan audiensi dengan mahasiswa, terkait tuntutan yang sudah disampaikan beberapa hari lalu.
“Terkait tuntutan kami, saya dan teman-teman semua sangat apresiasi pihak lembaga sudah terbuka. Terkait juga dengan mempertimbangkan dan membahas kebutuhan-kebutuhan semua selama KKN dan Alhamdulillah pihak lembaga terbuka sekali,”katanya
Untuk memenuhi kebutuhan selama KKN, pihak lembaga menambahkan dana Rp5 juta untuk masing-masing posko. Total posko KKN ada 5 jadi jumlah dana keseluruhannya yang ditambahkan pihak lembaga Rp25 juta. Ia berharap ke depannya mungkin ada evaluasi-evaluasi juga supaya KKN bisa berjalan lebih baik untuk adik-adik berikutnya.
“Iya, total kan ada 5 posko, jadi per posko tambahan dananya 5 juta dan itu sangat membantu kami sekali mahasiswa di lokasi KKN. Dan sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak kepada pihak lembaga telah mengindahkan kita punya tuntutan,” Jihad(*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!