Jayapura, Jubi – Balai Pencegahan dan Pengendalian AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria Dinas Kesehatan Provinsi Papua menggelar pertemuan lintas sektor untuk membahas upaya penanggulangan TBC dan malaria. Kegiatan ini dilaksanakan di sebuah hotel di Jayapura selama dua hari, pada 20-21 November 2024.
Kepala Balai Pencegahan dan Pengendalian AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria, Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Beeri I.S. Wopari, M.Kes, menekankan pentingnya komitmen pemerintah dan kerjasama antara berbagai pihak untuk mengatasi kedua penyakit tersebut. Menurutnya, TBC dan malaria merupakan penyakit yang berbasis masyarakat, sehingga penanganannya memerlukan keterlibatan semua pihak sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).
“Penanggulangan TBC dan malaria membutuhkan komitmen pemerintah daerah. Selain itu, kami juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk lebih peduli terhadap persoalan klasik ini di Papua,” kata Wopari.
Wopari menjelaskan, tantangan besar dalam penanggulangan TBC dan malaria di Papua disebabkan oleh kondisi geografi, curah hujan yang tidak menentu, dan tingginya mobilitas penduduk. Faktor-faktor ini mempercepat penyebaran penyakit di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, Wopari mengungkapkan bahwa penanganan masalah kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab dinas kesehatan, tetapi juga melibatkan sektor lain seperti lingkungan, ekonomi, dan pengetahuan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya terpadu dari berbagai sektor untuk mencapai hasil yang optimal.
Dalam kesempatan yang sama, Health Officer UNICEF Papua, Iswahyudi, menambahkan bahwa banyak pihak di luar sektor kesehatan yang belum memahami pentingnya penanggulangan malaria. Menurutnya, pertemuan lintas sektor ini perlu dilakukan lebih sering, setidaknya setiap dua bulan sekali, untuk mengevaluasi perkembangan dan memastikan langkah-langkah yang diambil dapat memberikan hasil nyata.
“Jika pertemuan lintas sektor hanya dilakukan sekali setahun, maka satu bulan setelahnya, pembahasan yang ada akan terlupakan dan kita akan kembali kurang sadar akan pentingnya pengendalian malaria,” ungkap Iswahyudi.
Pertemuan lintas sektor ini diharapkan dapat mempercepat eliminasi malaria dan penyakit lainnya di Papua dengan melibatkan berbagai pihak secara lebih aktif. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!