Jayapura, Jubi – Meskipun memiliki Ijazah tanda kelulusan dari dunia pendidikan, lulusan sarjana orang asli Papua atau OAP harus memiliki value atau nilai kepribadian. Bekal persaingan di dunia kerja.
Hal itu dikatakan trainer dan motivator asal Papua, Jose Alvan Ohei saat diwawancara Jubi setelah sesi public speaking dalam persaingan dunia kerja, di hadapan alumni Universitas Cenderawasih.
Sesi ini merupakan bagian dari Career Development Center atau CDC Uncen, usai penandatanganan MOU antara Uncen dan PT Taspen (Persero) di Aula Gedung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Uncen, Kamis (13/6/2024).
“Untuk menghadapi dunia ketenagakerjaan [memang] mereka [alumni] sudah punya gelar, ijazah tanda berakhirnya masa pendidikan. Tapi mereka juga perlu bersaing setelah lulus sebagai alumni. Dengan Ijazah saja tidak cukup,” kata Ohei.
Ohei mengatakan, mindset lulusan OAP perlu diperbaiki. Karena ada fenomena, sarjana OAP, masih memiliki gengsi untuk berkarya. Terutama mengerjakan pekerjaan yang benefitnya rendah dan tidak sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) di Papua.
Menurutnya, para lulusan harus tahu apa yang perlu dipersiapkan. Sebelum terjun dan bersaing di dunia kerja dengan para lulusan terdahulu, atau para lulusan SMA/SMK yang sudah berpengalaman, karena bekerja di beberapa institusi.
Para lulusan sarjana, katanya jangan menilai status strata satu (S1) tidak cocok dengan pekerjaan yang kurang diminati.
“Mereka [para lulusan] harus kerja, jangan gelar dan ijazah jadi penghalang, jangan juga merasa saya S1, jadi tidak bisa kerjakan yang biasa-biasa saja. Sebenarnya urusan gaji itu sama saja, jadi mereka diberikan [bekal] itu untuk tetap semangat,” tuturnya.
Pada sesi tersebut, dia memberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu dipahami dalam mengikuti proses wawancara (interview) di perusahaan.
“Tadi kami membahas bagaimana pola gestur tubuh, ketika datang melakukan interview. Karena itu dinilai. Jadi penilaian kepribadian diri untuk interview [kerja] itu bukan saat duduk di depan manajer HRD, tapi sudah dimulai sejak dari rumah. Makanya ada yang namanya walk in interview,” tuturnya.
Menurut Ohei dalam sesi interview kerja, HRD akan bertanya tentang hal-hal penting kepada peserta. “Ini bagaimana dia bisa menjawab pertanyaan seperti tell us about yourself (ceritakan tentang diri kamu) dan yang diwawancara memberikan data dirinya, alamatnya. Sebenarnya yang dibutuhkan itu nilai kepribadiannya, bagaimana sikapnya, cara duduknya, perilakunya saat duduk. Apa pun darinya saat interview itu yang dinilai,” .
Salah satu alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis, jurusan Akuntansi Uncen 2018 yang menjadi peserta training, Johanes Meokbun mengatakan, para alumni atau lulusan sarjana OAP harus merasa penting menyiapkan value diri, menghadapi persaingan di dunia kerja.
“Agar ke depannya kita anak-anak asli Papua dapat bersaing dengan teman-teman dari luar Papua. Kalau kita kalah saing, maka kita akan tetap kalah di tanah Papua sendiri. Walaupun kita orang asli Papua,” Meokbun. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!