Penkes  

SAPA Foundation-Universitas James Cook teken MoA pengembangan SDM Papua

Yayasan Syena Ahoro Papua atau SAPA Foundation jalin kerjasam dengan James Cook University Singapura di Kota Jayapura, Selasa (21/2/2023) - Jubi.Alexander Loen

 

Jayapura, Jubi – Yayasan Syena Ahoro Papua atau SAPA Foundation menyepakati kerjasama pengembangan  Sumber Daya Manusia (SDM) dengan James Cook University Singapura. Memorandum Of Agreement (MoA) kedua pihak  berlangsung di Swiss-Belhotel Kota Jayapura, Selasa (21/2/2023).

Ketua Yayasan SAPA Foundation, Christywella Saroy mengatakan selain di bidang pendidikan, kerjasama tersebut  ke depan akan melihat pengembangan SDM melalui riset. Oleh karena itu, tahun ini akan mengirim 20 anak untuk berkuliah di James Cook University (JCU) Singapura.

“Kerjasama ini akan berlangsung hingga 2025, yang mana kami akan mengirim anak-anak Papua untuk kuliah di JCU melalui seleksi, tentu dengan melibatkan beberapa lembaga dan pemerintah daerah,” kata Saroy..

Menurut Saroy, program beasiswa ini tidak hanya dikhususkan bagi Orang Asli Papua saja, melainkan terbuka untuk umum. Sebab JCU memiliki program beasiswa yang bisa dikembangkan bersama-sama di Papua.

“Singapura merupakan negara disiplin. Meskipun tidak memiliki sumber daya alam, namun memiliki SDM sangat baik di dunia. Makanya kami sangat senang bisa menjalin kerjasama dengan JCU,” ujarnya.

Mengenai syarat, jelas Saroy, yang paling utama adalah mahir berbahasa Inggris, dengan kisaran nilai minimum IELTS 6.0, dan komputer. “Ini merupakan standar dari JCU yang harus dipenuhi setiap anak yang ingin kuliah disana,” sambungnya.

“Oleh karena itu, 20 anak Papua yang akan kuliah di JCU akan digembleng selama 1 tahun. Makanya, SAPA Foundation juga memiliki kisaran nilai minimum IELTS 4.5, sebab jika dibawah itu akan sulit mempersiapkan anak-anak sebelum kuliah,” katanya.

Sementara Dean International Chief Sustainability Officer James Cook University, Prof. May Tan-Mullins mengatakan Papua adalah provinsi yang sangat penting, sebab sedang membangun dan terus membangun.

“Saat ini kita sedang berada pada suatu moment sejarah, yang mana Papua memiliki kesempatan dan tidak boleh ketinggalan,” kata May Tan-Mullins.

Ia tegaskan, kehadiran JCU adalah untuk membantu, mendukung dan ciptakan masa depan bagi Papua lewat cara membawa anak-anak Papua belajar di Singapura, agar nantinya bisa kembali membangun Bumi Cenderawasih.

“Memang Papua bisa sendiri mengembangkan pendidikan, tetapi itu akan memerlukan waktu yang sangat lama. Makanya kami ingin membantu menyiapkan SDM unggul,” ujarnya.

May Tan-Mullins mengatakan, JCU memiliki pilihan program studi diantaranya, psikologi, ilmu lingkungan, bisnis, anak usia dini, sains data, komputer, dan keamanan cyber.

“Di JCU, 60 persen mahasiswa dari berbagai negara memilih mengambil program studi bisnis, sebab ini merupakan salah satu yang terbaik,” katanya. (*)

 

Comments Box
Exit mobile version