Jayapura, Jubi – Komisi Penanggulangan AIDS atau KPA Provinsi Papua, Selasa, (14/3/2023), menggelar sosialisasi dan edukasi terkait HIV AIDS bagi para mahasiswa Kabupaten Jayawijaya di kota studi Jayapura, bertempat di Asrama Nayak 2 Kota Jayapura.
Kegiatan terselenggara atas kerjasama KPA Provinsi Papua, HMPJ (Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Jayawijaya), JSG (Jayapura Support Group), dan MPI (Misi Persaudaraan Indonesia) guna memberikan pemahaman tentang bahaya HIV AIDS di kalangan mahasiswa.
Pelaksana Harian Wakil Ketua Harian KPA Provinsi Papua, Meki Wetipo, mengatakan sosialisasi dan edukasi dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemandirian masyarakat, khususnya mahasiswa baik laki-laki maupun perempuan dalam mencegah infeksi dan penularan HIV.
“Juga bagaimana menggerakkan kalangan mahasiswa tentang pentingnya secara aktif melakukan upaya pencegahan infeksi dan penularan HIV bagi diri sendiri dan lingkungannya, serta meningkatkan penggerakan sumber daya dalam mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat di Papua,” kata Wetipo dalam siaran pers KPA Provinsi Papua yang diterima redaksi Jubi, Rabu (15/3/2023).
Ia menjelaskan angka prevalensi atau angka kejadian penyakit yang diperoleh dari suatu survei, lalu dapat memperlihatkan ukuran beban penyakit dalam suatu populasi HIV AIDS per Desember 2022 tercatat 50.502 jiwa.
Dengan pembagian laki-laki 23.590 jiwa dan perempuan 26.822 jiwa. Untuk kelompok umur, usia 25-49 tahun paling tinggi yaitu 29.107 jiwa, diiukuti dengan usia 20-24 tahun pada angka 11.995 jiwa.
“Dari data kumulatif tersebut, urutan teratas terdapat di Nabire pada angka 9.287 kasus. Kabupaten Jayawijaya pada urutan keempat dengan jumlah kasus 6.883, setelah Kota Jayapura dan Mimika,” ucapnya.
Untuk itu sosialisasi dan edukasi yang dilakukan itu agar adanya pemahaman tentang perilaku, pola hidup, dan perubahan sikap usai mendapatkan berbagai informasi yang diberikan mengenai HIV AIDS.
“Kiranya diskusi ini menambah satu topik diskusi bagi adik-adik di asrama, kampus, maupun komunitas,” katanya. (*)