Wamena, Jubi – Terbatasnya jaringan internet menjadi kendala penerapan Asesmen Nasional yang menjadi bagian dari program Merdeka Belajar di Kabupaten Jayawijaya.
Hal itu dibahas pada acara kopi pagi yang digelar Pemerintah Kabupaten Jayawijaya bersama Balai Penjaminan Mutu Pendidikan atau BPMP Provinsi Papua, di salah satu kafe di Wamena, Selasa pagi (16/5/2023).
Sekretaris Daerah Jayawijaya Thommy M Mayor, usai kegiatan mengatakan BPMP datang ke Wamena dengan tujuan untuk memberikan informasi seputar profil pendidikan di wilayah itu.
“Jadi ada hal -hal yang menjadi perhatian khusus, kami menyampaikan kepada dinas pendidikan terkait hal -hal yang menjadi catatan untuk diperhatikan ke depannya”
salah satu hal yang mencolok dibahas adalah dengan kendala penerapan Merdeka Belajar melalui Asesmen Nasional sebgaai pengganti Ujian Nasional.
Asesmen Nasional atau AN adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. AN mulai diterapkan pada 2021 di seluruh Indonesia.
Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Pasalnya, semua sekolah di Jayawijaya masih belum bisa melaksanakannya karena terbatasnya jaringan internet yang menjadi sumber utama untuk teknis penerapan asesmen nasional. “Mau mendownload menjadi kendala,sangat susah dalam mengakses,” ujarnya..
Pihaknya berharap ke depan, seiring terbentuknya Provinsi Papua Pegunungan, akses dan jaringan internet yang memadai dapat segera dinikmati dan dimanfaatkan untuk kelangsungan pendidikan.
Selain itu, menurutnya guru -guru yang ada di distrik juga masih banyak yang belum mampu mengoperasikan jaringan Internet,
Kepala BPMP Provinsi Papua, Junus Simangunsong, terbatasnya jaringan internet di Jayawijaya menjadi kendala utama dalam penerapan Merdeka Belajar, Misalkan dalam pelaksanaan Asesmen Nasional, pesertanya sangat sedikit,
Dalam waktu dekat pihaknya akan mengerahkan tim teknis untuk atasi masalah tersebut
“Misalkan menyediakan hanya 5 laptop dan koneksi internet, hanya itu saja jadi tidak memerlukan banyak, BPMP akan mengidentifikasi masalah, baru akan turun ke lapangan,” ujarnya. (*)