Jayapura, Jubi – Sekretaris Eksekutif Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik atau YPPK Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Silvester Lobya mempimpin serah terima jabatan dan melantik empat kepala sekolah YPKK di Kota Jayapura, Jumat (10/3/2023). Dari keempat sekolah YPPK yang mengalami pergantian kepala sekolah itu, tiga diantaranya diantaranya akan dipimpin kepala sekolah penggerak.
Sejumlah empat sekolah YPPK yang mengalami pergantian kepala sekolah itu adalah Paud YPPK Kristus Juruselamat Kota Raja Jayapura, SMP YPPK Taruna Mulia Argapura, SMP YPPK Santo Paulus Abepura, dan SMA YPPK Taruna Dharma. Sejumlah dua SMP dan SMA yang mengalami pergantian kepala sekolah itu kini dipimpin kepala sekolah penggerak.
“Kepala SMP YPPK St Paulus Abepura dijabat oleh Maria Novianti Lesomar. Kepala SMP YPPK Taruna Mulia Argapura dijabat oleh Petrus Selestinus Koli. Kepala SMA YPPK Taruna Dharma dijabat oleh Ferdinando Lase. Kepala Sekolah Paud YPPK Kristus Juruselamat Kotaraja dijabat oleh Katarina Dwi Purwaningsih,” kata Silvester Lobya di Kota Jayapura, Jumat.
Lobya menyampaikan terima kasih kepada para kepala sekolah YPPK sebelumnya, yang telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. “Kami menyampaikan terimakasih banyak atas dedikasi pelayanan selama menjabat sebagai kepala sekolah,” katanya.
Lobya mengatakan penggantian kepala sekolah YPPK merupakan bagian dari penyegaran tugas kepemimpinan, dan dilakukan sebagai tuntutan pendidikan yang akan dilakukan dilingkungan YPPK. “Pelantikan intu dilakukan dengan tetap memperhatikan dan mengacu pada peraturan yayasan dan aturan pemerintah, khususnya Kepmendikbud Nomor 371 tahun 2021 tentang Program Sekolah Penggerak,” katanya.
“Kami YPPK turut bersyukur bahwa dari ketiga kepala sekolah SMP/SMA yang dilantik adalah semua kepala sekolah penggerak. [Mereka] guru penggerak terbaik yang ada di lingkungan kota jayapura dan kabupaten Jayapura,” katanya.
Lobya mencatat juga kelemahan dan kelebihan guru guru YPPK yang berada di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. “Kami juga harus memperhatikan moralitas guru adalah bagian penting dalam proses pembinaan YPPK untuk menjaga mutu kualitas dari persekolahan katolik di KotaJayapura dan Kabupaten Jayapura,” katanya.
Lobya mengatakan pihaknya juga terus melakukan evaluasi dan berupaya meningkatkan kepemimpinan di dalam sekolah. Sebab kepemimpinan menjadi aspek penting dalam menumbuh-kembangkan kreatifitas sekolah.
“Kami juga menyadari bahwa memudarnya nilai nilai kekatolikan, karena guru-guru yang beragam dalam persekolahan katolik. Itu menjadi persoalan serius di Kota dan Kabupaten Jayapura, sebab keunggulan dari pada sekolah katolik itu terletak pada nilai kebenaran yang ditanamkan, yakni ketekunan, keseriusan, kejujuran, dan kesederhanaan yang ditanamkan,” katanya.
Lobay juga menyinggung adanya aksi mogok guru sekolah YPPK. “Aksi mogok yang dilakukan oleh guru-guru itu telah mencoreng para pendiri YPPK. Sudah saatnya kita melakukan refleksi mendalam dan melakukan resolusi terbaik [pada] tahun baru ini, untuk menatap masa depan Pendidikan YPPK yang lebih baik, termasuk dalam manajemen tata kelola dan leadership kepemimpinan kepala sekolah,” katanya.
Kepala Bidang Pengawas SMP YPPK, Mussa Kambu dalam sambutannya mengatakan bahwa pemerintah dengan sekolah yayasan sebagai mitra harus menjaga komunikasi dan koordinasi dengan baik. “Pemerintah Kota Jayapura tahun ini menggunakan Dana Otonomi Khusus [untuk melakukan] rehabilitasi bangunan SMP dan SMA YPPK di kota Jayapura. Proses pembangunan sementara berjalan. Hal itu dilakukan untuk mendukung sekolah swasta memajukan pendidikan di kota jayapura,” katanya.
Kambu berharap sekolah YPPK terus mempertahankan mutu dan kualitas sekolah YPPK, dan dapat menjadi sekolah penggerak untuk memajukan pendidikan yang bermutu dan berkualitas. “Saya harap agar setelah pelantikan itu, SK pelantikan dapat diantar ke pihak Dinas Pendidikan Kota jayapura, agar bisa dilantik oleh Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey,” katanya. (*)