Manokwari, Jubi- Tahun depan, Sekolah Tinggi Kependidikan dan Ilmu Pendidikan atau STKIP Muhammadiyah Manokwari berencana berubah status menjadi Universitas Muhammadiyah Manokwari.
“Sebagai lembaga pendidikan tinggi di Manokwari, STKIP berupaya untuk terus meyiapkan tenaga pendidik yang trampil dan profesional, kampus ini Insya Allah akan berubah status menjadi Universitas Muhammadiyah di Tahun 2024,” kata Ketua Kampus Hawa Hasan.,S.Sos,M.Pd, Rabu (17/5/2023) pada momentum Peringatan 16 tahun berdirinya STIKIP Muhammadiyah Manokwari.
Hawa menyebut, saat ini Tenaga Dosen yang mengajar di kampus itu sebanyak 20 orang. 19 orang di antaranya sudah memiliki sertifikasi dosen oleh Kementerian Dikti. Selain itu sebanyak 5 Program studi telah mencapai akreditasi baik.
“Sebagai realisasi kita mulai mengupayakan peningkatan pencapaian akreditasi melalui standar pendidikan secara nasional. STKIP sudah berstatus baik sekali pada lima program studi,” ucapnya.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua Barat,Mulyadi Djaya mengenang berdirinya STKIP Muhamadiyah Manokwari 16 tahun silam, dimana terdapat berbagai rintangan termasuk pengurusan izin pendirian sekolah tinggi yang tidak mudah.
“Karena ada dukungan dari tokoh-tokoh adat di daerah ini, sehingga tokoh Muhammadiyah memberanikan diri mendirikan STKIP Muhammadiyah, walaupun saat itu, tidak dibolehkan menjalankan aktivitas kuliah, atau menerima mahasiswa kalau belum ada ijin operasional,” katanya
Dia menyebut, berdirinya STKIP ini merupakan bagian dari keinginan masyarakat Pegunungan Arfak. Kala itu dosen yang mengajar di perguruan tinggi tersebut dipinjam dari guru SD dan SMP, Guru SMK dan dosen dari Universitas Papua
“16 Tahun lalu saya kira cukup untuk mengambil pelajaran mengevaluasi, kita civitas akademika berbuat lebih baik, kalau 16 tahun lalu kita masih pinjam dosen, maka 5 sampai 10 tahun ke depan dosen STKIP sudah berkualifikasi doktor. Bila perlu ada yang bergelar guru besar,” harapnya.
Sementara Suriyanto Fahri Aminudin Manuama, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM STKIP mengatakan 80 persen mahasiswa di kampus itu merupakan Orang Asli Papua atau OAP
“Kami harapkan peningkatan status Kampus dari Sekolah tinggi menjadi Universitas Muhammadiyah Papua Barat itu benar-benar direalisasi dan dapat diperjuangkan bersama oleh Pihak Kampus dan Pemerintah Daerah,” kata Suriyanto disela-sela perayaan Milad.
Dalam rangkaian perayaan Milad 16, pihak Kampus juga mengadakan berbagai lomba yang melibatkan Mahasiswa antar program studi.
Pemerintah Kabupaten Manokwari dalam kesempatan itu memberikan bantuan berupa 16 Unit Komputer kepada pihak kampus. Bantuan tersebut diserahkan Asisten I Setda Kabupaten Manokwari, Hariyanto Ombusapu sekaligus dilakukan penandatanganan MoU antara Pemda Manokwari dengan Pihak Kampus. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!