Jayapura, Jubi – Papua Nugini telah menyatakan kegembiraannya mengenai prospek perusahaan investasi milik Dubai yang mengambil alih raksasa minyak dan gas Australia, Santos Limited.
Santos, salah satu produsen minyak dan gas terbesar dan tertua di Australia, menghadapi pengambilalihan oleh konsorsium yang dijalankan oleh XRG milik Dubai, dengan tawaran lebih dari AUD$36 miliar. Demikian dikutip Jubi.id dari laman internet RNZ Pasifik, Senin (30/6/2025).
XRG merupakan anak perusahaan Abu Dhabi National Oil Company (Adnoc) yang dimiliki oleh negara Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Menurut Australian Financial Review, “Santos adalah perusahaan minyak dan gas utama di Australia. Di dalam negeri, perusahaan ini merupakan pemasok gas terbesar kedua ke Australia Barat dan telah lama menjadi operator pusat pemrosesan gas Moomba di Australia Selatan, sebuah fasilitas yang menjadi pusat pasokan gas di pantai timur selama lebih dari 50 tahun.”
Perusahaan ini memiliki pijakan di ladang gas alam cair (LNG) PNG di Hides, Juha, dan Angore, serta ladang P’nyang di Provinsi Barat, PNG.
Menteri Perdagangan Internasional PNG, Richard Maru, mengatakan kepada The National bahwa akuisisi tersebut merupakan “suara kepercayaan yang besar” terhadap potensi ekonomi Papua Nugini.
“Kita punya potensi untuk eksplorasi lebih lanjut dan kita butuh persaingan di sektor minyak dan gas. Oleh karena itu, pengembangan ini tepat waktu dan strategis,” katanya seperti dikutip oleh outlet berita tersebut.
“Namun, meskipun kami menyambut baik hal tersebut, kami harus memastikan bahwa transaksi ini sejalan dengan kepentingan nasional sebagaimana diatur dalam Pasal 277(6) Undang-Undang Pasar Modal Tahun 2025,” tambahnya.
Maru mengatakan bahwa lapangan pekerjaan bagi warga Papua Nugini, yang saat ini mempekerjakan sekitar 700 orang di Santos, perlu dipastikan tetap aman, menurut laporan berita dari 2023.
Menurut laporan tahunan Santos 2024, perusahaan tersebut menghasilkan pendapatan sebesar $2,5 miliar dari operasi PNG, dan kinerja EBITDAX (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, amortisasi, dan eksplorasi) sekitar $2 miliar.
Untuk minyak dan LNG, operasi Santos di PNG menghasilkan tingkat produksi terbesar (setara 39,5 juta barel minyak) dengan biaya terendah ($6,47 per barel minyak).
Dalam hal EBITDAX, PNG menghasilkan lebih banyak daripada gabungan operasi Santos di Australia dan Timor Leste (sekitar $1,7 miliar).
Aset Santos di PNG juga menyimpan lebih banyak cadangan gas terbukti dan mungkin (2.567 PJ) daripada aset mereka di Australia dan Timor Leste. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!