Jayapura, Jubi – Pihak-pihak yang terlibat dalam perundingan untuk menyelesaikan kebuntuan atas upaya kemerdekaan Bougainville, berencana untuk bertemu beberapa kali lagi sebelum batas waktu pada bulan Juni.
Para pemimpin Papua Nugini dan Bougainville telah bertemu sepanjang minggu di Port Moresby, dengan mantan Gubernur Jenderal Selandia Baru, Sir Jerry Mataparae yang menjabat sebagai moderator. Demikian dikutip jubi.id dari laman internet RNZ Pasifik, Kamis (20/3/2025)
Pertanyaan di hadapan mereka bergantung pada persyaratan untuk menyampaikan hasil referendum Bougainville 2019 di parlemen PNG, yang mana ada dukungan luar biasa untuk kemerdekaan.
PNG menginginkan mayoritas absolut anggota parlemen menyetujui pengajuan tersebut, sementara Bougainville mengatakan harus mayoritas sederhana.
Bougainville mengatakan perubahan pada Konstitusi PNG akan terjadi kemudian, dan saat itulah mayoritas absolut dianggap tepat.
Presiden Bougainville Ishmael Toroama, telah mengisyaratkan suatu solusi dapat dicapai di luar parlemen. Tetapi Perdana Menteri PNG, James Marape telah mempertanyakan kesiapan Bougainville untuk memerintah sendiri, mengingat masih ada senjata di masyarakat tersebut dan ekonomi lokal sangat kecil.
Sumber-sumber dalam pembicaraan itu mengatakan bahwa, setelah para pihak kini menyatakan posisi mereka, beberapa pertemuan lagi direncanakan di mana keputusan akan dicapai mengenai langkah selanjutnya.
Salah satu pertemuan tersebut diperkirakan akan berlangsung di Burnham, Selandia Baru.
Pembicaraan awal di Burnham tahun 1997 berhasil mengakhiri perang saudara berdarah selama sepuluh tahun di Bougainville.
Bougainville akan menyelenggarakan pemilu pada bulan September, dan surat perintah akan dikeluarkan pada bulan Juni, oleh karena itu ada keinginan agar proses untuk menentukan masa depan politiknya sudah ada saat itu.
Minggu lalu, para pemimpin Bougainville menyatakan mereka menginginkan kemerdekaan pada tanggal 1 September 2027.(*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!