Jayapura, Jubi – Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Rabuka, dalam pesan Tahun Baru Imlek dan Festival Musim Semi, menyampaikan kegembiraannya atas potensi untuk memperdalam hubungan antara Fiji dan Tiongkok.
Salah satu rencana strategis yang tengah dijajaki adalah membuka penerbangan langsung dari Fiji ke bandara utama di Tiongkok, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif pada industri pariwisata negara tersebut.
Rabuka mengatakan bahwa keindahan alam Fiji yang memukau serta keramahan penduduknya menjadi daya tarik utama bagi wisatawan asal Tiongkok.
Dalam pesannya, ia juga menegaskan bahwa perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen untuk memperbarui harapan dan kesejahteraan, nilai-nilai yang sejalan dengan semangat masyarakat Fiji.
“Kami mengakui dengan rasa syukur kontribusi yang tak ternilai dari keluarga Tionghoa bagi Fiji, khususnya selama era kolonial awal,” ujar Rabuka seperti dilansir Jubi dari Fijivillage.com
Ia menambahkan, nenek moyang warga keturunan Tionghoa di Fiji telah memainkan peran penting dalam perekonomian lokal, termasuk sebagai petani sayur, pedagang pantai, dan pelaku usaha kayu cendana.
Kehidupan harmonis mereka dengan masyarakat pedesaan Fiji juga turut memperkaya budaya lokal melalui pernikahan campur dan warisan bersama.
Dalam pesannya, Rabuka menekankan bahwa Fiji tetap berkomitmen untuk membangun kawasan Pasifik sebagai Lautan Damai yang penuh stabilitas dan kesejahteraan.
Ia berharap hubungan antara Fiji dan Tiongkok dapat terus berkembang, memungkinkan kedua negara bekerja sama untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan kesuksesan bersama.
Sementara itu, Tij Chung PhD, seorang warga Fiji keturunan Tionghoa yang kini tinggal di Amerika Serikat, menyampaikan pandangannya tentang pentingnya menjaga keberagaman sebagai kunci kemajuan bangsa.
“Kita juga membutuhkan orang lain demi kemajuan suatu bangsa,” kata Tij Chung, yang dikenal sebagai mantan aktivis Greenpeace Pacific. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!