Jayapura, Jubi – Polisi Auki di Malaita, Kepulauan Solomon, menangkap enam orang tersangka berusia 20-an hingga 30-an selama operasi penggerebekan Natal. Para tersangka dituduh memproduksi kwaso, minuman keras rumahan yang ilegal di negara tersebut.
Penggerebekan dilakukan di dua lokasi, yaitu Desa Fiu di Kwara’ae Tengah dan Gounaru’u di Kwara’ae Barat, sebagaimana disampaikan oleh Komandan Polisi Provinsi Malaita, Kepala Inspektur Tex Tafoa, kepada Solomon Star, yang dikutip oleh Jubi pada Sabtu (4/1/2025).
Dalam operasi tersebut, polisi menyita semua peralatan produksi kwaso, termasuk sejumlah besar produk kwaso yang telah selesai diproduksi. Barang-barang tersebut dibawa ke kantor polisi Auki untuk dijadikan barang bukti dalam persidangan.
“Kami telah menangani para tersangka dan memproses dokumen pengadilan mereka untuk disidangkan di kemudian hari,” kata Kepala Inspektur Tafoa.
Ia mengingatkan masyarakat bahwa ada cara lain untuk mencari nafkah selain memproduksi kwaso, yang dinilai memicu masalah sosial dan kejahatan serius. “Carilah cara lain untuk menghasilkan uang. Pembuatan kwaso hanya akan membawa lebih banyak masalah ke masyarakat kita,” tegasnya.
Kepala Inspektur Tafoa juga mengapresiasi para kepala desa yang mendukung polisi dalam operasi ini. Ia mengimbau para pemimpin masyarakat, orang tua, dan warga yang peduli untuk melaporkan kepada polisi siapa pun yang masih memproduksi atau menjual bir ilegal.

Bahaya Kwaso
Kwaso adalah minuman keras rumahan yang disuling secara ilegal di Kepulauan Solomon. Minuman ini menarik perhatian masyarakat, terutama kaum muda, karena harga yang terjangkau dan kandungan alkoholnya yang sangat tinggi. Menurut Solomon Times, kadar alkohol kwaso jauh lebih tinggi dibandingkan minuman keras lainnya, yang membuatnya berbahaya.
Namun, konsumsi kwaso memiliki dampak serius. Salah satu pemuda dari Honiara, Joel Mani, mengaku berhenti mengonsumsi kwaso setelah mengalami insiden yang mengancam nyawanya.
“Itu adalah pengalaman menakutkan. Saya hanya ingat minum kwaso, lalu merasakan sensasi terbakar di perut saya, dan tiba-tiba saya sudah berada di rumah sakit,” kenangnya.
Mani menambahkan, sejumlah orang telah meninggal akibat konsumsi kwaso. “Minuman ini benar-benar pembunuh. Sesuatu harus dilakukan untuk menghentikan produksinya,” katanya.
Minuman keras ilegal ini tidak hanya berbahaya bagi kesehatan tetapi juga mempengaruhi stabilitas sosial di Kepulauan Solomon. Peningkatan konsumsi kwaso, khususnya di kalangan generasi muda, menjadi tantangan besar bagi pihak berwenang di negara tersebut. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!