Jayapura, Jubi – Para paka dari Jepang yang memfasilitasi penilaian kerusakan setelah gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter di Vanuatu, telah mengungkapkan laporan survei di tempat dan mengonfirmasi bahwa infrastruktur dan fasilitas yang dibangun oleh Jepang, berfungsi untuk penggunaan publik.
Infrastruktur ini meliputi Dermaga Lapetasi, dermaga utama, terminal internasional Bandara Bauerfield, Rumah Sakit Pusat Vila (VCH), dan Jembatan Teouma (jembatan pengalihan sementara dan jembatan baru yang sedang dibangun). Demikian dikutip dari dailypost.vu, Selasa (4/2/2025).
Perwakilan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) di Vanuatu, Mitsutaka Uchijima, mengonfirmasi bahwa tim ahli berangkat minggu lalu ke Jepang pada Jumat, 31 Januari 2025, sejak kedatangan mereka pada 5 Januari 2025.
Uchijima mengatakan semua infrastruktur memerlukan pemeliharaan yang tepat dan teratur, termasuk struktur ini, terutama setelah gempa bumi.
“Oleh karena itu, JICA akan terus berhubungan dengan Kementerian Infrastruktur dan Utilitas Publik (MIPU) dan otoritas terkait lainnya, untuk berupaya mewujudkan masyarakat yang tangguh dan berkontribusi terhadap upaya pemulihan Vanuatu,” katanya.
“Kami dan tim mengucapkan terima kasih kepada semua personel yang telah membantu dalam survei kami,” tambahnya.
Insinyur Australia selesaikan penilaian struktur bangunan
Sementara itu, Departemen Pekerjaan Umum (PWD) Vanuatu telah mengadakan sesi penutup dengan para insinyur Australia, mengenai perihal penilaian struktural bangunan umum di ibu kota Vanuatu, pada 30 Januari 2025.
Kedua insinyur struktur yang dikerahkan oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia (DFAT) ke Port Vila, menyelesaikan penilaian struktural gedung-gedung pemerintah utama dan akan kembali ke Australia.
Pekerjaan mereka, yang dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Infrastruktur dan Utilitas Publik (MIPU) dan tim penilaian PWD, memberikan wawasan penting tentang kondisi bangunan-bangunan ini setelah gempa bumi berkekuatan 7,3 SR yang dahsyat baru-baru ini.
Mereka menyampaikan ringkasan temuan mereka kepada Direktur Jenderal MIPU (DG), Direktur PWD, perwakilan DFAT, dan pejabat penting lainnya.
Penilaian mereka mencakup bangunan-bangunan utama, termasuk Kementerian Keuangan, Kantor Perdana Menteri, Urusan Luar Negeri, Istana Kepresidenan, Gedung Parlemen, Kantor Kejaksaan Umum, Market House, Departemen Perubahan Iklim, Menara Kontrol Udara, Ruang Mahkamah Agung, dan Kantor-kantor Mahkamah Agung.
Para teknisi kini akan menyelesaikan laporan mereka, yang akan diserahkan ke MIPU berdasarkan prioritas. Laporan ini akan menguraikan integritas struktural, perbaikan yang diperlukan, dan opsi jangka panjang, termasuk kemungkinan rekonstruksi jika diperlukan.
Penilaian ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Australia, untuk mendukung pemulihan Vanuatu.
Dirjen MIPU menyampaikan apresiasinya yang mendalam atas dukungan DFAT, dan mencatat bahwa penilaian ini akan memainkan peran kunci dalam memandu pengambilan keputusan yang tepat, mengenai pemulihan dan penguatan infrastruktur Vanuatu khususnya yang berkaitan dengan gedung-gedung publik. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!