Jayapura, Jubi – Program Keadilan Iklim Vanuatu telah mengumumkan pemutaran perdana nasional film dokumenter berjudul YUMI – The Whole World, yang mengikuti perjalanan inspiratif pemuda Pasifik dan Pemerintah Vanuatu dalam memperjuangkan keadilan iklim global melalui hukum internasional.
“Pemutaran film akan berlangsung pada Rabu, 16 Juli 2025, pukul 17.30 di Tana Russet Plaza, Port Vila. Ini akan menjadi pertama kalinya film ini diputar di Vanuatu,” demikian dikutip jubi.id dari laman internet www.dailypost.vu, Minggu (13/7/2025).
Pembuat film, Felix Golenko, akan menghadiri acara tersebut, yang diperkirakan akan menarik banyak penonton lokal dengan jumlah kursi terbatas.
Dokumenter ini menelusuri asal-usul gerakan akar rumput yang dipimpin oleh mahasiswa hukum di Universitas South Pacific. Visi berani mereka untuk mencari kejelasan hukum tentang kewajiban iklim memicu kampanye global.
Upaya mereka, bersama dengan kepemimpinan berprinsip Pemerintah Vanuatu, menghasilkan resolusi bersejarah yang disahkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Resolusi tersebut meminta Pendapat Penasihat dari Mahkamah Internasional (ICJ), yang kini menjadi kasus hukum terbesar dalam sejarah Mahkamah tersebut.
YUMI – The Whole World menangkap semangat, keberanian, dan keyakinan sebuah generasi yang menolak untuk berdiam diri di tengah krisis iklim yang semakin memburuk. Penonton akan menyaksikan bagaimana pemuda Pasifik, yang dulu dianggap terlalu kecil untuk diperhitungkan, muncul sebagai tokoh kunci dalam gerakan yang merombak hukum lingkungan internasional. Selagi ICJ bersiap menyampaikan Pendapat Penasihatnya pada 23 Juli 2025, film ini berfungsi sebagai refleksi atas perjalanan sejauh ini sekaligus ajakan untuk bertindak demi masa depan.

Pemutaran kedua akan dilakukan pada Kamis, 17 Juli 2025, di Universitas Nasional Vanuatu. Ini akan memberi siswa, akademisi, dan komunitas pendidikan yang lebih luas kesempatan untuk terlibat dengan tema film dan makna historisnya.
YUMI – The Whole World dapat terwujud berkat dukungan dari Goethe-Institut dan German Films. Film dokumenter ini diproduksi oleh MSZ/Production & Consulting bekerja sama dengan Filmakademie Baden-Württemberg dan lembaga penyiaran publik Jerman Südwestrundfunk (ARD/SWR). Pendanaan disediakan oleh Dana Film Publik Negara Bagian Federal Jerman Baden-Württemberg melalui MFG Medien- und Filmgesellschaft Baden-Württemberg mbH.
Film ini merupakan perayaan kepemimpinan Pasifik dan inovasi hukum, serta bukti kekuatan pemuda dan solidaritas antargenerasi. Hal ini mencerminkan kekuatan kolektif negara-negara kepulauan kecil saat mereka menyuarakan pendapatnya di panggung global demi memperjuangkan masa depan yang adil dan berkelanjutan.
Saat Vanuatu menunggu putusan bersejarah ICJ, YUMI – The Whole World mengingatkan penonton di dalam dan luar negeri bahwa tidak ada seorang pun yang terlalu muda atau terlalu kecil untuk memperjuangkan planet ini.
“Film ini sungguh luar biasa. Kami semua dari Papua Barat sangat menghormati dan berterima kasih kepada Anda dan tim Anda. Film ini menunjukkan kepada kita jalan pulang, untuk meretas PBB dan melawan kolonialisme. Kami, masyarakat adat, membutuhkan film ini. Terima kasih banyak atas kerja keras Anda. Terima kasih banyak, saudaraku. Saya sangat senang kita telah meretas PBB. Terima kasih banyak.”
— Erisam Ap, Komunitas Papua Barat, Belanda, dikutip dari yumi-documentary.org
Kisah Film Berjudul YUMI – “Seluruh Dunia”
Film ini mengikuti tiga mahasiswa hukum dari University of the South Pacific—Romabeth, Vishal, dan Solomon—saat mereka memimpin kampanye bersejarah untuk membawa keadilan iklim ke Mahkamah Internasional. Menghadapi naiknya permukaan laut di Vanuatu, Fiji, dan Kepulauan Solomon, misi mereka bersifat mendesak dan sangat personal.

Saat mereka membangun aliansi global dan menggalang dukungan PBB, mereka mengupayakan putusan penting untuk mendefinisikan kewajiban hukum negara-negara terkait perubahan iklim. Ini adalah kisah kuat tentang ketahanan, harapan, dan aksi yang dipimpin oleh kaum muda dalam menghadapi krisis iklim—yang mempertanyakan: dapatkah keadilan datang tepat waktu untuk menyelamatkan tanah air mereka yang tenggelam?
“Ide YUMI [‘jumi’] adalah kata dalam bahasa Bislama (bahasa nasional Vanuatu) yang sangat kuat untuk mengatakan ‘kita’. Tidak ada ‘saya’. Yang ada hanya ‘kita’.”
— Solomon Yeo, dikutip dari www.goethe.de
Kisah luar biasa mahasiswa hukum dari Pasifik Selatan yang membawa perjuangan mereka melawan perubahan iklim ke pengadilan tertinggi dunia melalui resolusi PBB yang bersejarah.
YUMI menceritakan kisah luar biasa tiga mahasiswa hukum inspiratif—Solomon, Vishal, dan Romabeth—yang berangkat dari University of the South Pacific dalam perjalanan menakjubkan untuk membawa isu perubahan iklim ke pengadilan tertinggi dunia melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa. Misi mereka? Menyelamatkan pulau-pulau asal mereka dari kepunahan!
Ketiga mahasiswa ini sedang meniti karier, dari ruang kuliah kecil hingga ke panggung internasional! Mereka belajar bagaimana menghadapi para menteri, duta besar, dan komisioner; merasakan frustrasi diplomasi; dan menghadapi tantangan dari tujuan ambisius mereka: mendorong resolusi bersejarah di Perserikatan Bangsa-Bangsa agar Mahkamah Internasional dapat secara hukum mendefinisikan kewajiban negara-negara dalam menangani perubahan iklim.
Akankah motivasi mereka yang gigih dan tantangan negara-negara yang harus mereka atasi cukup untuk meyakinkan 97 negara anggota PBB agar membawa kasus mereka ke Mahkamah Internasional? (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!