Jayapura, Jubi – Kasus batuk rejan atau pertusis masih dilaporkan di Samoa dengan total 321 kasus tercatat sejak September hingga 5 Januari 2025. Dari jumlah tersebut, 17 kasus telah terkonfirmasi, dan empat di antaranya melibatkan individu yang belum menerima vaksinasi lengkap.
“Status vaksinasi untuk kasus-kasus lain yang terkonfirmasi saat ini masih diselidiki,” ungkap Kementerian Kesehatan Samoa melalui pernyataan yang dirilis di laman resminya, yang dikutip Jubi, Selasa (14/1/2025).
Kementerian mencatat, sebanyak 38 persen dari seluruh kasus memerlukan perawatan di rumah sakit, dan 101 kasus terjadi pada bayi berusia di bawah 12 bulan. Hampir seluruh kasus ini dilaporkan terjadi di Pulau Upolu.
Wabah batuk rejan di Samoa telah dinyatakan sejak November tahun lalu. Kementerian Kesehatan mengeluarkan peringatan kepada para dokter untuk tetap waspada terhadap tanda dan gejala penyakit ini.
“Pelacakan kontak dan pengumpulan sampel untuk pengujian terus dilakukan pada kasus-kasus dugaan pertusis,” jelas Kementerian.
Pihaknya juga melibatkan Komite Komunikasi Risiko dan Keterlibatan Masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan dan pentingnya vaksinasi.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Te Marae Ora dari Kepulauan Cook juga mengeluarkan pernyataan terkait risiko human metapneumovirus (hMPV). Meski risiko terhadap penduduk setempat dianggap rendah, laporan kasus hMPV diperkirakan meningkat selama musim dingin, terutama di Tiongkok.
“Bagi kebanyakan orang, hMPV hanya menyebabkan gejala ringan mirip flu. Namun, pada beberapa kasus yang jarang, virus ini bisa memicu infeksi parah,” kata Kementerian Te Marae Ora.
Kementerian menekankan pentingnya pengawasan penyakit mirip influenza dan infeksi saluran pernapasan akut melalui pemantauan mingguan. Mereka juga mengimbau para pelancong ke negara-negara berisiko tinggi untuk mengambil tindakan pencegahan ekstra dan segera mencari nasihat medis jika mengalami gejala.
Kasus batuk rejan dan ancaman virus seperti hMPV menjadi pengingat akan pentingnya pencegahan melalui vaksinasi dan kesadaran dini terhadap gejala penyakit. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!