Jayapura, Jubi – Beberapa jalan ditutup di Fiji pada Kamis (9/1/2025) pagi karena banjir. Fiji dilanda hujan lebat dan banjir bandang, sehingga kota Nadi tidak dapat dilalui pada Hari Natal. Demikian dikutip jubi.id dari RNZ Pasifik, Kamis (9/1/2025).
Beberapa jalan di Divisi Tengah, Barat, dan Utara ditutup.
Otoritas Jalan Raya Fiji memperingatkan masyarakat agar ‘sangat berhati-hati saat bepergian dan mematuhi semua penutupan jalan’.
Pada Rabu (8/1/2025) malam, polisi Fiji meminta warga yang tinggal di daerah rawan banjir antara Sigatoka dan Nausori untuk pindah ke dataran tinggi.
Badan Meteorologi Fiji mengatakan peringatan hujan lebat tetap berlaku di Divisi Utara.
“Hujan deras yang terus-menerus dapat mengakibatkan banjir bandang di daerah dataran rendah dan daerah rawan banjir,” katanya.
Peringatan hujan lebat diberlakukan untuk Lau Utara.
Peringatan banjir bandang dikeluarkan Kamis pagi untuk daerah dataran rendah, rawan banjir bandang, dan sungai-sungai kecil di Dreketilailai, Nayarabale, Vuniika, Qawa, Cawaira, Vunivau, dan kota Labasa.
Peringatan banjir bandang diberlakukan untuk wilayah dataran rendah yang rawan banjir bandang di divisi Timur Tengah.
Pada Kamis (9/1/2025) pagi, stasiun cuaca di Dreketilailai mencatat 57,5 mm hujan antara pukul 4 pagi dan 7 pagi, sementara Nayarabale mencatat 55 mm pada waktu itu.
Dalam 24 jam hingga pukul 3 pagi, Nayarabale mencatat curah hujan 104 mm.
Awan, hujan, dan gerimis yang disertai palung tekanan rendah diperkirakan akan melanda wilayah utara negara itu hingga Kamis sore.
Sementara itu, Menteri Manajemen Risiko Bencana Sakiasi Ditoka mengatakan mereka mengandalkan Sistem Peringatan Dini di sungai dan sayangnya bagi Kota Nausori, banjir di sana disebabkan oleh drainase yang buruk.
Ia mengatakan saat ini mereka memiliki enam Sistem Peringatan Dini di Divisi Tengah dan beberapa lagi di Ba.
Ketika ditanya apakah NDRMO dan Kementerian Perairan bekerja sama untuk mengatasi tempat-tempat yang selalu dilanda banjir seperti Qauia, Ditoka mengatakan mereka baru berada di bagian paling akhir dari keseluruhan proses.
Ditoka mengatakan mereka bekerja dengan Kementerian Perairan dan FRA dalam mengoordinasikan upaya mereka dan menyoroti tempat-tempat yang perlu difokuskan.
Saat ditanya oleh Fijivillage News tentang siapa yang bertanggung jawab atas area di sepanjang Queens Highway yang selalu banjir seperti Vunaniu, Naboutini, dan Nabukelevu, Ditoka mengatakan mereka berbicara dengan perwakilan FRA yang mengatakan mereka sedang mengerjakannya sekarang dan juga dalam waktu dekat untuk memperbaiki masalah tersebut.
Ditoka menambahkan, pihaknya sangat berterima kasih kepada Kementerian Pendidikan yang telah menyediakan seluruh sekolah mereka bagi Kantor Nasional Penanggulangan Bencana untuk digunakan sebagai Pusat Evakuasi jika diperlukan. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!