Jayapura, Jubi- Lebih dari VT29 miliar atau 231.259.920,00 US Dollar ( VT1,000 VUV = $0,007974 USD) dibutuhkan untuk pulih dari gempa bumi dahsyat yang mengguncang Port Vila tiga minggu lalu. Pemulihan dengan dana tersebut butuh waktu dua tahun normal kembali.
Angka tersebut disampaikan Direktur Departemen Kebijakan Strategis, Perencanaan dan Koordinasi Bantuan (DSPPAC) dan Ketua Pusat Operasi Pemulihan (ROC), John Ezra kepada dailypost.vu, Selasa (7/1/2025)
Ia mengatakan VT29.349.694.516 mencakup perkiraan biaya pemulihan dari berbagai sektor, termasuk perumahan, pendidikan, air, kesehatan, dan infrastruktur.
Gempa bumi tersebut telah mengakibatkan 14 korban jiwa, lebih dari 200 orang cedera, dan kerusakan signifikan pada bangunan dan infrastruktur. Dikatakan hal ini telah menyebabkan beberapa keluarga mengungsi dan membutuhkan tempat berlindung. “Jalan, jembatan, dan bangunan umum rusak parah, dan beberapa sekolah dan sistem air hancur atau rusak, termasuk infrastruktur pita lebar pemerintah yang perlu diperbaiki,”katanya.
Dia menambahkan pemerintah berharap mitra donor akan membantu menutupi sebagian biaya gempa bumi tersebut.
“Setelah disahkan, Rencana Pemulihan Nasional disajikan kepada mitra donor minggu lalu untuk menunjukkan kepada mereka prioritas yang dapat mereka dukung terhadap pemerintah,” kata Ketua ROC.
“Saat ini, Manajer Pemulihan yang ditunjuk oleh Perdana Menteri berdasarkan Undang-Undang Pemulihan dan Ketahanan Bencana sedang membentuk Sub-Komite yang mirip dengan klaster. Subkomite tersebut akan mencakup pemangku kepentingan yang akan bekerja di bawah setiap manajer, direktur dari setiap kementerian,” jelasnya.

Direktur Departemen Kebijakan Strategis, Perencanaan dan Koordinasi Bantuan (DSPPAC) dan Ketua Pusat Operasi Pemulihan (ROC), John Ezra. – Jubi/www.dailypost.vu
“Dalam beberapa minggu ke depan, kami ingin melihat mereka terlibat dalam proposal proyek mereka berdasarkan berbagai prioritas yang ditetapkan dalam rencana pemulihan. Template untuk proposal proyek telah dikembangkan,”katanya.
“Kami berharap dapat menerima semua proposal paling lambat tanggal 24 Januari. Proposal tersebut akan diserahkan ke ROC, dan setelah disetujui, akan diteruskan ke Komite Pemulihan Nasional (NRC) dan kemudian ke Dewan Menteri untuk mendapatkan pengesahan. Setelah itu, kami dapat memanfaatkan dana pemulihan untuk pelaksanaan.”tambahnya.
Ketua ROC mengatakan pemerintah perlu mulai menganggarkan dana untuk pemulihan bencana. Sehingga tidak menunda pelaksanaan rencana pemulihan.
“Sekarang Undang-Undang Pemulihan dan Ketahanan Bencana sudah berlaku, kami ingin melihat anggaran pemerintah untuk pemulihan dimulai tahun depan dan seterusnya,” katanya.
Direktur Ezra mengatakan, dana darurat 1,5 persen yang dialokasikan dari anggaran nasional terlalu kecil dan perlu ditingkatkan.
“Mengalokasikan anggaran terpisah akan sulit, tetapi (dana darurat 1,5 persen) dapat ditingkatkan dan dibagi dengan jelas antara respons langsung dan pemulihan,” katanya.
Ia menekankan, terkadang pemulihan membutuhkan waktu lebih lama karena keterbatasan dana, dan apabila pemerintah memandang perlu, maka harus menyediakan anggaran.
Sementara kalangan dunia usaha sangat menginginkan kota itu dibuka, Ketua ROC ingin semua orang memahami bahwa pemerintah tidak ingin mengambil risiko apa pun dan ingin penilaian teknis dilakukan terlebih dahulu.
“NRC sudah memberikan waktu kepada para manajer dan kementerian yang bertanggung jawab untuk membuat penilaian menyeluruh dalam waktu 10 hari, baru kemudian kami akan mengambil keputusan,” kata Ezra.
Ia menyebutkan, pihaknya telah mengajukan permohonan kepada Kementerian Luar Negeri agar tenaga ahli asing di dalam negeri dapat menambah dukungan karena keterbatasan kapasitas. Penilaian teknis juga mencakup survei geologi.(*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!