Jayapura, Jubi – Para pemimpin kelompok di Kongres Kaledonia Baru, anggota parlemen, presiden Senat adat, dan presiden CESE memulai pertemuan penting di Paris pada Selasa (24/9/2024) untuk membahas rencana lima tahun rekonstruksi dan pendampingan Kaledonia Baru.
Pertemuan ini bertujuan untuk mempresentasikan program investasi besar yang bertujuan mencegah krisis sosial-ekonomi di wilayah tersebut. Rangkaian pertemuan akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang, sebagaimana dilaporkan media lokal di Noumea, www.lnc.nc.
Langkah ini dilakukan sebulan setelah Kongres Kaledonia merencanakan rekonstruksi ekonomi dan dukungan anggaran untuk periode 2024-2029. Pemerintah Prancis menyambut delegasi Kaledonia Baru pada 23 September 2024 untuk membahas skenario krisis yang dihadapi, termasuk potensi “kerusuhan kelaparan” akibat meningkatnya pengangguran.
Delegasi Kaledonia, yang terdiri dari tokoh-tokoh penting seperti para pemimpin kelompok Kongres, anggota parlemen, presiden Senat adat, dan presiden CESE, memulai tur pertemuan dengan sejumlah pemimpin politik nasional. Salah satunya adalah Olivier Faure, sekretaris pertama Partai Sosialis, yang menegaskan bahwa pemerintah harus segera menangani krisis sosial dan ekonomi yang tengah berlangsung.
Faure menyatakan bahwa situasi sosial-ekonomi Kaledonia kritis, dengan 24.000 orang menganggur—atau 35 persen dari sektor swasta—yang menghadapi risiko jatuh ke dalam kemiskinan. Jika hak-hak mereka berakhir tanpa adanya dukungan, ribuan keluarga akan terdampak.
Rencana lima tahun yang diajukan oleh delegasi Kaledonia diproyeksikan mencapai investasi senilai 500 miliar Franc. Tujuan utama dari rencana ini adalah untuk menghindari kerusuhan sosial yang dipicu oleh masalah kelaparan dan pengangguran, yang diperingatkan oleh Philippe Gomès sejak Agustus 2024. Penghentian bantuan sosial, termasuk pengangguran parsial, telah menimbulkan kekhawatiran mengenai ketidakstabilan sosial di wilayah tersebut.
Delegasi ini berharap bahwa pertemuan dengan berbagai pemimpin politik dan institusi Prancis di Paris akan menempatkan kembali isu Kaledonia Baru di pusat diskusi nasional, yang selama ini tertutup oleh fokus pada pembubaran Majelis Nasional dan persiapan Olimpiade.
Perdana Menteri Prancis, Michel Barnier, dalam suratnya kepada Nicolas Metzdorf, anggota parlemen daerah pemilihan pertama Kaledonia, menegaskan kesadaran pemerintah Prancis terhadap urgensi situasi di Kaledonia Baru. Barnier berjanji untuk sepenuhnya terlibat dalam mencari model pembangunan baru bagi wilayah tersebut.
Delegasi Kaledonia akan melanjutkan rangkaian pertemuan hingga akhir minggu, termasuk pertemuan dengan Presiden Senat dan Presiden Majelis Nasional pada Kamis (26/9/2024). (*)