Jayapura, Jubi – Prancis telah menyetujui “misi pencari fakta” tingkat tinggi Pasifik ke Kaledonia Baru untuk mengumpulkan informasi dari semua pihak yang terlibat dalam krisis yang sedang berlangsung.
“Kami menyambut misi troika untuk tujuan pencari fakta di Kaledonia Baru sebelum pertemuan Pemimpin Forum Kepulauan Pasifik,” kata Duta Besar Prancis untuk Pasifik, Véronique Roger-Lacan, kepada RNZ Pacific dalam wawancara eksklusif pada Jumat (9/8/2024) malam yang dikutip jubi.id, Sabtu (10/8/2024)
“Saya memberikan surat kepada Sekretaris Jenderal [PIF] Baron Waqa dan Perdana Menteri Mark Brown, ketua,” katanya.
“Itu ide yang bagus. Penting bagi semua pihak untuk menilai situasi bersama-sama dengan [Prancis],” tambahnya.
Ia mengatakan penting untuk melanjutkan dialog .
“Kami mengulangi fakta bahwa kerusuhan ini dilakukan oleh segelintir orang yang menentang proses yang demokratis, transparan, dan adil, dan bahwa negara Prancis telah memulihkan keamanan, dan sedang membangun kembali serta menyelenggarakan rekonstruksi [Kaledonia Baru],” katanya.
Para pemimpin forum menulis surat kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron bulan lalu, meminta untuk mengirim Komite Menteri Forum ke Nouméa untuk mengumpulkan informasi dari semua pihak yang terlibat dalam krisis yang sedang berlangsung.
Konfirmasi tersebut muncul saat para menteri luar negeri Forum bertemu di Suva, menjelang KTT Pemimpin PIF ke-53 di Tonga pada akhir bulan ini.
‘Kita adalah keluarga’
Ketua kelompok Melanesian Spearhead Group (MSG) dan Perdana Menteri Vanuatu, Charlot Salwai, mendukung kemerdekaan Kaledonia Baru melalui proses demokrasi.
“Ini menjadi perhatian … dan kami memutuskan untuk mengirim misi ke Kaledonia Baru guna berbicara dengan kedua belah pihak,” kata Salwai.
Sudah hampir tiga bulan sejak kekerasan meletus di wilayah Prancis, menewaskan 10 orang, dan menyebabkan kerugian ekonomi puluhan juta dolar.
Salwai mengatakan kepada RNZ Pacific bahwa dia telah mendukung kemerdekaan negara Melanesia sejak lama.
“Kami bukan hanya sekedar anggota dan tetangga [PIF], tapi kami adalah keluarga,” kata Salwai.
“Sudah lama Vanuatu mendukung kemerdekaan negara Melanesia,” katanya.
“Kami tidak akan ikut campur dalam politik di Prancis, tetapi secara politik dan moral, kami mendukung kemerdekaan Kaledonia Baru. Tentu saja, kemerdekaan itu harus melalui proses demokrasi seperti referendum, merekalah yang memutuskan.”tambahnya.
Para pemimpin Pasifik ingin mengirim misi Pasifik tingkat tinggi ke Nouméa sebelum akhir bulan. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!