Jayapura, Jubi – Polisi Prancis dari brigade Païta, bersama dua brigade lainnya di Mont-Dore dan Dumbéa, Kaledonia Baru, secara rutin melakukan pemeriksaan jalan di Greater Nouméa.
Operasi ini mencakup pengawasan kecepatan berkendaraan, perburuan liar, dan tindakan anti-kenakalan, seperti dilaporkan oleh www.lnc.nc yang dikutip Jubi.id pada Selasa (3/9/2024).
Menurut Letnan Nicolas Cotteret, komandan brigade Païta, tujuan dari operasi ini adalah untuk meningkatkan kehadiran polisi di masyarakat, memantau perilaku berbahaya, serta mengidentifikasi senjata dan narkotika.
“Kami melakukan pemeriksaan untuk mengumpulkan informasi dan memastikan kepatuhan terhadap hukum,” kata Cotteret.
Pada Senin (2/9/2024), dalam operasi anti-kenakalan yang dilakukan di Ondémia, Païta, beberapa kendaraan dari brigade gendarmerie terlihat diparkir. Para agen hampir secara sistematis menghentikan setiap kendaraan, termasuk mobil pick-up, city car tua, dan truk.
“Pemeriksaan biasanya memakan waktu tiga hingga lima menit jika semua dokumen seperti SIM, asuransi, dan bukti kepemilikan kendaraan lengkap,” jelas Cotteret.
Selama operasi tersebut, sebanyak 75 kendaraan diperiksa, 85 orang diperiksa, dan ditemukan dua pelanggaran. Kedua pelanggar terdeteksi mengemudi di bawah pengaruh ganja dan kendaraan mereka digeledah.
“Setelah pemeriksaan, kedua pengemudi dibawa ke stasiun untuk membuat laporan dan kemudian ke rumah sakit untuk tes darah,” kata Cotteret.
Pelanggar dikenakan pencabutan SIM selama 120 jam, dan proses hukum akan dilanjutkan oleh pengadilan.
Letnan Kolonel Loïc Leroy, komandan kompi gendarmerie Nouméa, menambahkan bahwa operasi ini dilakukan atas permintaan jaksa penuntut umum untuk memperluas cakupan kontrol dan memberikan lebih banyak wewenang.
“Tujuan utamanya adalah untuk menunjukkan kepada pelanggar bahwa tindakan mereka tidak diterima dan untuk mencegah penyalahgunaan,” ujarnya.
Operasi ketertiban ini tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada pengumpulan informasi dari masyarakat mengenai harapan dan kebutuhan mereka. “Ini adalah kesempatan untuk berinteraksi dengan penduduk dan memahami situasi di lapangan,” tambah Leroy.
Saat ini, komune Païta memiliki 28 brigadir dan 48 polisi bergerak dari Detasemen Intervensi Khusus. Secara keseluruhan, Kaledonia Baru memiliki 27 skuadron dengan hampir 1.900 polisi yang bertugas, dibandingkan dengan empat skuadron sebelum 13 Mei.
“Kami berkomitmen untuk terus melakukan operasi ini dan menanggapi kebutuhan penegakan hukum,” kata Cotteret.
Meskipun operasi ini dilakukan setiap hari, fokusnya dapat berubah sesuai dengan lokasi atau kebutuhan spesifik. “Kami terus memantau berbagai aspek, dari perburuan liar hingga kecepatan berkendaraan,” tutup Cotteret. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!