Jayapura, Jubi – Seorang aktivis LGBTQIA+ Fiji yang populer, dan influencer atau pemengaruh media sosial dilaporkan meninggal dunia di rumahnya di Suva pada Senin (8/7/2024) lalu.
Laporan yang muncul menyebutkan bahwa Esala Lewamama, yang juga dikenal dengan nama Ranadi Kei Viti (Ratu Fiji), meninggal dunia karena diduga bunuh diri setelah adanya tuduhan cyberbullying.
Sebuah video di Facebook beredar secara daring yang menunjukkan polisi membawa mayat dalam kantong mayat dan memasukkannya ke dalam kendaraan polisi.
“Seorang pria berusia 37 tahun telah ditemukan tewas di rumahnya di Pemukiman Nabua pagi ini,” fjivillage.com melaporkan.
“Polisi mengkonfirmasi bahwa insiden itu terjadi sekitar pukul 7.30 pagi. Mereka menduga itu adalah kasus bunuh diri.”
Asisten Komisaris Polisi, Mesake Waqa mengatakan bahwa polisi tidak dapat berspekulasi tentang keadaan di sekitar kematian korban karena hal itu akan menjadi bagian dari proses investigasi, demikian menurut laporan The Fiji Times.
RNZ Pacific telah menghubungi Kepolisian Fiji untuk memberikan komentar.
Ucapan belasungkawa mengalir di media sosial menyusul laporan kematian tersebut.
Pengacara dan tokoh media terkemuka di Fiji, Jon Apted, menulis di akun Facebook-nya: “Media sosial Fiji sudah tidak terkendali, untuk sementara waktu sekarang bertambah dengan intimidasi pribadi yang mencolok dan pengungkapan hal-hal yang tidak menyenangkan menjadi norma sehari-hari di banyak akun dan di situs-situs grup Fiji yang besar.”
Tetapi sebenarnya adalah melanggar hukum mengunggah apa pun di media sosial atau mengirim pesan elektronik apa pun yang dapat menyebabkan tekanan emosional yang serius kepada seseorang atau mengunggah dan berbagi rekaman video intim. Pelanggaran ini dapat dihukum hingga 5 tahun penjara dan denda maksimum $20.000, kata Jon Apted.
“Sayangnya, Undang-Undang Keamanan Daring telah dilupakan, dan Komisi Keamanan Daring seakan menghilang dari panggung publik,
“Sekarang sayangnya, seorang tokoh media sosial terkemuka, yang menjadi subjek perundungan yang intens selama beberapa hari terakhir, dilaporkan telah mengakhiri hidupnya sendiri.”
Apted mengatakan bahwa orang-orang harus berhati-hati dengan apa yang mereka unggah dan bagikan tentang orang lain secara daring.
Dia juga menyerukan kepada Komisi Keamanan Daring untuk “berdiri dan melakukan pekerjaan Anda” dan kepada pemerintah agar memastikan bahwa komisi tersebut memiliki sumber daya untuk menjalankan fungsinya. (*)