Jayapura, Jubi-Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters mengatakan atasi krisis dan situasi di Kaledonia Baru dengan ‘kepala dingin dan bijaksana.’
3000 lebih personel pasukan keamanan, yang lebih dari setengahnya diterbangkan dari Prancis, telah kembali ke ibu kota wilayah Prancis untuk memulihkan keadaan menjadi normal. Demikian dikutip jubi.id dari rnz.co.nz pada Sabtu (1/6/2024).
Hal ini terjadi setelah berminggu-minggu kerusuhan mematikan yang menyebabkan tujuh orang mati tertembak, dan menyebabkan kerugian lebih dari €200 juta (NZ$353 juta).
Namun protes masih terus berlanjut di pinggiran Nouméa menanggapi langkah pemerintah Prancis yang mengubah undang-undang pemilu Kaledonia Baru. Perubahan UU Pemilu ini dikhawatirkan oleh kelompok masyarakat adat yang pro-kemerdekaan akan melemahkan kekuatan politik mereka.
Ketua Forum Kepulauan Pasifik Mark Brown telah menulis surat kepada Presiden Kaledonia Baru untuk menawarkan dukungan, sementara menteri iklim Vanuatu Ralph Regenvanu menyalahkan Prancis atas krisis tersebut.
Berbicara pada awal pekan ini ketika penerbangan evakuasi terakhir bagi warga negara Selandia Baru dan warga negara lainnya dari Nouméa, Menlu Peters tidak tertarik pada posisi Selandia Baru terhadap aspirasi suku Kanak untuk dekolonisasi.
“Kami pikir adalah bijaksana bagi kami untuk bergabung dengan Forum Kepulauan Pasifik, dan mempunyai pernyataan yang kita semua setujui, daripada [Selandia Baru]… berbicara sembarangan,” kata Winston Peters.
Peters mengatakan hal ini sangat bijaksana mengingat pandangan yang diungkapkan beberapa anggota forum mengenai masa depan Kaledonia Baru dalam jangka panjang.
“Bukan berarti enggan untuk mengatakan sesuatu. Namun ketika Anda sedang berhadapan dengan krisis hukum dan ketertiban yang dasyat serta kehancuran properti dan bisnis yang memerlukan biaya ratusan juta dolar untuk memperbaikinya, kita perlu tetap memikirkan hal itu,” katanya.
“Dan kemudian, ketika kita sudah bisa mengendalikannya, lihatlah jalur jangka panjang menuju solusi damai. Pada akhirnya, Anda akan mengharapkan kesepakatan mengenai penentuan nasib sendiri.”
Dari tanggal 21 hingga 28 Mei, tujuh penerbangan Selandia Baru telah mengevakuasi 225 warga Selandia Baru dan 145 warga negara asing dari Kaledonia Baru.
Peters memberikan penghormatan kepada tim yang bekerja keras di balik operasi gabungan Angkatan Pertahanan Selandia Baru dan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan (MFAT) yang memungkinkan bantuan tersebut terlaksana.
Penerbangan komersial masuk dan keluar Kaledonia Baru tetap ditutup hingga Minggu 2 Juni dan jam malam masih berlaku.
Pada Rabu (29/5/2024), Jaksa Penuntut Umum Kaledonia Baru mengonfirmasi tiga petugas polisi kota Nouméa menghadapi tuntutan pidana setelah mereka diketahui terlibat dalam tindakan kekerasan terhadap seorang pria Kanak yang baru saja mereka tangkap.
Petugas polisi kota bukan bagian dari pasukan keamanan Prancis yang dikirim untuk memulihkan hukum dan ketertiban di Kaledonia Baru, demikian RNZ Pacific. (*)