Jayapura, Jubi – Kubu Loyalis Prancis bereaksi keras atas penunjukkan Christian Tein sebagai Presiden Front Pembebasan Nasional dan Sosialis Kanak atau FLNKS. Politisi pro-Prancis tersebut pun menyerukan penolakan mereka.
Kubu Loyalis dan Rassemblement-NC dalam pernyataan pers, yang dikutip Inc.nc, Senin (2/9/2024) menyebut FLNKS tidak lagi menjadi lawan bicara yang sah bagi mereka. Mereka menuding Tein merupakan presiden kaum separatis radikal, yang lebih memilih kekerasan daripada demokrasi, kebencian terhadap ras daripada hidup bersama, dan kehancuran daripada rekonstruksi damai bagi Kaledonia Baru.
Kongres FLNKS menunjuk Tein sebagai presiden bagi aliansi gerakan kemerdekaan Kaledonia Baru tersebut pada Sabtu, pekan lalu. Menurut kubu loyalis Prancis, keputusan itu sebagai upaya kelompok radikal memuluskan kudeta di Kaledonia Baru. Karena itu, mereka menyerukan seluruh komponen politik yang pro-otonomi maupun pro-kemerdekaan di Kaledonia Baru segera bersatu untuk menghalangi niat tersebut.
“Penunjukkan tanpa persetujuan dari seluruh [anggota] FLNKS ini bertujuan menampilkan [mencitrakan] Christian Tein sebagai tahanan politik padahal dia bukan tahanan politik. Dia dipenjara bukan karena gagasan kemerdekaannya melainkan dianggap bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut [kerusuhan massa],” kata Philippe Blaise, anggota terpilih dari Rassemblement-NC dalam akun facebook-nya.
Blaise menegaskan penunjukkan Tein tidak dapat mengubah fakta tentang kesalahannya tersebut. Menurutnya, Tein harus membayar mahal atas pengangguran, kebangkrutan, dan penderita rakyat Kaledonia Baru akibat kerusuhan massa pada Mei lalu. Karena itu, dia wajib mempertanggungjawabkan perbuatannya itu di hadapan hakim dan kepada Rakyat Kaledonia Baru.
Politikus Nicolas Metzdorf dan Gubernur terpilih Provinsi Selatan Sonia Backès turut menyerukan penolakan serupa melalui akun facebook mereka. Metzdorf menganggap keterwakilan FLNKS tidak sah lagi sejak Tein menjadi presidennya.
“Mereka [FLNKS] sudah pasti tidak lagi kredibel [sebagai perwakilan Rakyat Kaledonia]. Kolaborasi apa pun dengan perwakilan politik ini, sekarang dianggap tidak sah,” kata Metzdorf.
Sementara itu, Backès menganggap penunjukkan Tein merupakan provokasi baru dari kelompok separatis. Menurutnya, Partai Persatuan Kaledonia atau Union Caledonian (UC) dengan Unit Koordinasi Lapangan (CCAT) berada di balik penunjukkan Tein.
CCAT merupakan kelompok bentukan UC. CCAT dikenal sebagai salah satu faksi paling radikal dalam gerakan pro-kemerdekaan di Kaledonia Baru. Mereka kerap mengorganisasi aksi protes besar-besaran dalam menuntut keadilan dan kesetaran bagi Bangsa Kanaky.
Christian Tein juga pemimpin CCAT. Dia bersama kelompoknya dituding mendalangi kerusuhan massa pada 13 Mei lalu. Tein saat ini mendekam di sebuah penjara di Prancis sejak Juni. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!