Jayapura, Jubi – Penting untuk melibatkan pemilik tanah dalam kegiatan ekonomi seperti kontrak dengan pemerintah daerah dan meningkatkan partisipasi pemilik sumber daya dalam perekonomian di negara Fiji.
Hal ini dikatakan Menteri Pekerjaan Umum, Ro Filipe Tuisawau, saat Rapat Perencanaan Strategis ke-2 Navakavu 2024-2028 bertema “Energising Our Resilience” di Seafarers Hall Teluk Walu, yang dikutip Jubi dari fijitimes.com.fj, Jumat (16/2/2024).
Dikatakan dalam acara tersebut merupakan tahap kedua dari rencana strategis Zona Ekonomi Biru Navakavu (NBEZ) yang dilakukan oleh anggota Yavusa Navakavu di Distrik Suva.
Ro Filipe membuka lokakarya untuk membahas rencana strategis dan rencana pembangunan, menekankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
“Sangat penting bagi pemilik lahan untuk memahami sumber daya yang mereka miliki dan bagaimana mereka akan memanfaatkannya dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan, dengan tetap memperhatikan lingkungan dan juga perubahan iklim,” kata Ro Filipe.
“Ini akan menjadi keseimbangan antara pembangunan untuk tujuan ekonomi dan pembangunan dalam rangka melestarikan apa yang kita miliki untuk generasi mendatang.”
Acara ini merupakan tonggak penting dalam inisiatif terobosan Proyek Suaka Alam Mangrove dan Ekowisata Yavusa Navakavu (NMSETT).
Proyek ini bertujuan untuk melestarikan 480 hektar hutan bakau di sebelah barat Pelabuhan Suva, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, prinsip-prinsip Ekonomi Biru, dan inisiatif Aksi Iklim.
Ini merupakan demonstrasi ketahanan berbasis masyarakat dan pembangunan berkelanjutan, yang dilaksanakan melalui kemitraan dengan Kementerian Keuangan Pemerintah Fiji dan program Hibah Akselerator Biru UNDP.
Presentasi dari berbagai perwakilan pemerintah dan anggota yavusa telah dilakukan, memberikan wawasan mengenai kemajuan proyek, menyelaraskannya dengan mandat pemerintah terhadap perubahan iklim, rencana aksi, dan peluang pendanaan.
Proyek ini akan memberikan manfaat bagi lebih dari 130 rumah tangga di lima kampung – Muaivuso, Nabaka, Waiqanake, Namakala, dan Ucuinamono – dari unit pemilik tanah Navakavu.
Warga Kampung Waiqanake, Tevita Qounadovu, berterima kasih kepada pemerintah dan perwakilannya karena telah ikut serta dan membantu Yavusa dalam proyek ini.
Tujuan utama dari lokakarya ini adalah untuk menggunakan acara tersebut sebagai konsultasi dengan harapan persetujuan inisiatif NBEZ oleh kabinet pada Maret.
Proyek ini disponsori oleh Yavusa Navakavu Development Trust, Kementerian Pembangunan Pedesaan, dan Blue Horizon Group. (*)