Jakarta, Jubi – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat kemitraan pembangunan di Pasifik dengan Kepulauan Solomon. Komitmen tersebut disampaikan Retno dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Eksternal Kepulauan Solomon Peter Shanel Agovaka di sela Sidang Umum ke-79 Perserikatan Bangsa Bangsa, New York, Selasa, waktu setempat.
Retno dan Agovaka dalam pertemuan itu membahas beberapa isu penting untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara. Dia juga berterima kasih atas dukungan Kepulauan Solomon pada kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia.
“Indonesia akan terus meningkatkan hubungan dengan kawasan Pasifik, termasuk melalui Melanesian Spearhead Group, dan Pacific Islands Forum, terutama menyangkut isu-isu bersama, seperti pembangunan berkelanjutan, dan perubahan iklim. Indonesia [juga] akan terus mendengarkan dan mendukung prioritas pembangunan Kepulauan Solomon,” kata Retno.
Retno dan Agovaka pun membahas pentingnya konektivitas, termasuk memanfaatkan Indonesia sebagai wilayah penghubung bagi negara-negara Pasifik ke dunia internasional. Agovaka berharap Indonesia mendukung pengembangan jaringan serat optik seluler untuk meningkatkan konektivitas internet di Kepulauan Solomon.
Retno saat berpidato pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa juga menyampaikan urgensi reformasi terhadap tata kelola global. Itu untuk menghadapi tantangan zaman.
Menurut Retno, kondisi rivalitas geopolitik dunia saat ini dibarengi suramnya pemulihan ekonomi, serta krisis iklim, dan energi. Karena itu, masyarakat global harus berkolaborasi dalam menghadapi permasalahan tersebut.
“Sayangnya, kami melihat kebalikannya. Kepercayaan dalam multilateralisme terus memudar dan efektivitasnya juga perlu dipertanyakan,” ujar Retno. (*)