Jayapura, Jubi – Pertemuan bersejarah para pemimpin adat telah menjadi momen yang mengharukan dalam peringatan 50 tahun Festival Seni dan Budaya Pasifik di Hawai’i.
Para pemimpin adat dari seluruh Pasifik telah bertemu pada Festival Seni dan Budaya Pasifik (FestPAC) ke-13 untuk menandatangani deklarasi yang memperkuat komitmen mereka dalam menjalin hubungan dan berbagi pengetahuan tentang cara bersama menghadapi tantangan yang dihadapi masyarakat Pasifik. Demikian dikutip Jubi.id dari rnz.co.nz, Kamis (13/6/2024).
Pada Maret, katalis untuk berkumpulnya kembali para pemimpin tradisional Pasifik terjadi di Fiji, ketika Dewan Agung negara tersebut bertemu setelah jeda selama 16 tahun.
Para pemimpin mengadakan upacara untuk secara resmi menghormati ali’i dan merayakan hubungan budaya.
Penandatanganan Deklarasi Tuurama Ariki menunjukkan para pemimpin berjanji untuk memanfaatkan pengetahuan tradisional masyarakat adat untuk memimpin masa depan masyarakat.
Kata ‘Tuurama’ menyoroti kebijaksanaan leluhur yang memandu perjalanan ke depan.
Direktur FestPac Dr Aaron Sala mengatakan ini adalah peristiwa bersejarah bagi wilayah tersebut.
“Tujuan akhir dari rangkaian keterlibatan ini adalah untuk menemukan cara mempertemukan para pemimpin tradisional dan talanoa, percakapan yang dinamis, menantang, namun santai seputar isu-isu yang kita hadapi sebagai penduduk Kepulauan Pasifik, seperti pembangunan ekonomi, kesehatan, kesejahteraan sosial, dan lain-lain. Termasuk bagaimana kita memandangnya dari sudut pandang tradisional, dari pola pikir tradisional,” ujarnya.
Tujuan dari para pemimpin tradisional Pasifik, kata dia adalah untuk memperkuat persatuan dan kerja sama regional, mengatasi tantangan bersama seperti perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
Sementara itu, Aotearoa Selandia Baru menawarkan diri untuk memimpin dan merencanakan acara selanjutnya.
Kepala staf Kiingitanga Ngira Simmonds mengatakan deklarasi tersebut meresmikan hubungan antara para pemimpin tradisional di seluruh wilayah.
“Dalam beberapa bulan terakhir, ada lebih banyak fokus dan perhatian pada pembentukan deklarasi yang menghidupkan forum yang menyatukan para pemimpin adat,” katanya.
“Kami sangat yakin bahwa para pemimpin tradisional mempunyai fokus yang berbeda, fokus jangka panjang dan isu-isu berbeda. Dan kami ingin merayakannya dan menghubungkan mereka di seluruh dunia.” tambahnya.
Simmonds mengatakan hal ini telah terjadi sejak lama dan merupakan langkah signifikan ke arah yang benar bagi Kiingi Tuheitia, Raja Maori Selandia Baru.
“Tahun ini, para Raja melakukan perjalanan ke Kotahitangi/Kotahitanga tentang bagaimana kita bisa menyatukan rakyat kita, dan itu sangat penting bagi kita. Apa yang terjadi hari ini adalah langkah selanjutnya dalam perjalanan itu,” katanya.
“Semua berkaitan dengan apa yang kita lakukan di rumah kita, apa yang anda lakukan di rumah anda, dan apa yang dilakukan saudara-saudari kita di seluruh Pasifik di rumah mereka.” tambahnya.
Forum pemimpin adat Pasifik perdana diadakan di ‘Istana Iolani bertepatan dengan Hari Raja Kamehameha.
Raja Kamehameha III dikenal menjalin hubungan diplomatik dengan raja-raja Pasifik pada masa pemerintahannya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!