Jayapura, Jubi – Perdana Menteri Sitiveni Rabuka mengucapkan terima kasih kepada para pekerja mogok Tambang Emas Vatukoula dan keluarga mereka yang hadir dalam pertemuan di Ba Civic Centre, Minggu (14/7/2024) kemarin.
Rabuka mengatakan ada titik terang di akhir 33 tahun perjuangan mereka pada masa para pekerja Tambang Emas Vatukoula melakukan pemogokan pada 27 Februari 1991. Demikian dikutip jubi.id dari fijivillage.com, Senin (15/7/2024).
Ia mengatakan para pekerja harus menghadapi banyak tantangan selama tiga dekade terakhir.
Menurut Perdana Menteri, Pemerintah Koalisi berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Agni Deo Singh mengatakan 185 anggota serikat pekerja akan menerima kompensasi pada pertengahan Agustus, sementara 183 orang yang mogok dan meninggal dunia perlu ditinjau melalui proses hukum.
Kementerian Ketenagakerjaan telah mengalokasikan pembayaran sebesar $9,2 juta yang diumumkan dalam Anggaran Nasional 2024/2025.
Setiap penambang akan menerima $10.000 sebagai kompensasi pada bulan Agustus tahun ini dan pembayaran tambahan sebesar $15.000 yang dicadangkan untuk tahun depan.
Tambang Vatukoula di Viti Levu
Tambang Vatukoula adalah tambang emas di Fiji . Ini adalah salah satu tambang emas terbesar di negara ini, dan salah satu yang terbesar di dunia. Tambang ini terletak di Vatukoula di selatan negara ini, di Viti Levu , pulau terbesar di Fiji.
Tambang ini ditutup pada bulan Desember 2006, dan kemudian dibuka kembali pada bulan April 2008 karena harga emas meningkat. Tambang ini diperkirakan memiliki 4,2 juta ons emas.
Tambang ini merupakan tambang emas bawah tanah yang sudah lama berdiri. Total ada sembilan terowongan di tambang tersebut, tetapi hanya empat yang digunakan selain untuk ventilasi; terowongan Smith & Phillip untuk mengangkat bijih, terowongan Cayzer untuk mengangkut manusia dan material, dan terowongan Decline untuk akses bagi armada tambang berban karet. Tambang Emas Vatukoula saat ini merupakan tambang terbuka dan tambang bawah tanah, tetapi dalam jangka menengah sebagian besar akan menjadi tambang bawah tanah.
Operasi penambangan menggunakan metode penghentian konvensional yang padat karya bersama dengan penanganan dan pengangkutan di darat tanpa rel yang diikuti dengan pengangkatan lewat poros vertikal. Penghentian akan berupa campuran Long Wall Breast, Shrinkage, dan Cut and Fill. (*)