Jayapura, Jubi – Hari Kemerdekaan Vanuatu diperingati setiap 30 Juli 2024, tetapi suasana perayaan sudah menggema sejak minggu pertama Juli.100 stan untuk perayaan utama Hari Kemerdekaan di Port Vila telah terjual habis. Tak lama setelah harga diumumkan.
Sebanyak 70 kios makanan dijual seharga VT40.000 per kios, dan 30 kios kava dijual seharga VT50.000 per kios. Semuanya telah terjual habis hingga kemarin. Kios-kios tersebut belum didirikan, dan beberapa pembeli telah menyatakan bahwa mereka akan mendirikan tenda mereka sendiri.
Perayaan tahunan hari kebangsaan ini mengingatkan warga negara akan kekuatan, keberanian, dan persatuan yang menjadikan Vanuatu hebat. Ini adalah waktu untuk merenungkan asal muasal perjuangan kemerdekaan dan orang-orang yang memainkan peran penting.
Panitera Kota Dewan Kota Port Vila (PVCC) dan Sekretaris Panitia Penyelenggara, David Hopa, mengatakan, banyaknya stan yang terjual habis menunjukkan besarnya minat masyarakat.
“Perayaan lima hari ini tidak ditujukan untuk penggalangan dana seperti yang mungkin dipikirkan sebagian orang, melainkan kios-kios akan berfungsi untuk menyediakan makanan bagi para peserta sepanjang acara,” katanya.
Hopa mengatakan, meskipun bangsa ini memiliki berbagai tantangan dan pandangan politik, adat istiadat, serta perbedaan geografis di berbagai pulau, perayaan kemerdekaan merupakan momen penting bagi seluruh warga negara untuk bersatu memajukan bangsa.
Panitera Kota menekankan bahwa ini bukan sekadar momen untuk menandai peringatan 44 tahun lepas dari penjajahan, tetapi juga untuk merayakan berbagai pencapaian seperti Referendum pertama yang berhasil, peringkat kedua negara di puncak Indeks bahagia di antara 150 negara di seluruh dunia, serta kepemimpinannya dalam isu lingkungan hidup di panggung global.
Panitia tidak menganjurkan perayaan terpisah di distrik-distrik, dan mengimbau semua orang untuk berkumpul di Taman Kemerdekaan di mana Kepala Pemerintahan akan menyampaikan pidato kebangsaan.
“Sebagai satu bangsa, kita membangun Vanuatu yang lebih baik” adalah tema untuk peringatan Kemerdekaan ke-44 tahun ini.
Perayaan di luar wilayah Port Vila pada Efate diselenggarakan oleh setiap Dewan Area dan Dewan Provinsi SHEFA.
Enam Provinsi di Vanuatu
Vanuatu telah terbagi menjadi enam provinsi sejak tahun 1994. Nama-nama semua provinsi dalam bahasa Inggris berasal dari huruf awal pulau-pulau penyusunnya: Provinsi-provinsi tersebut pada gilirannya dibagi menjadi kotamadya. Dikepalai sebuah dewan dan seorang wali kota yang dipilih dari antara para anggota dewan.
Pertama, Provinsi Malampa dengan ibukota Laktoro pulau utama terdiri dari Pulau Amrym, Malakula dan Paama.
Kedua Provinsi Penama dengan ibukotanya Saratama, terdiri dari Pulau Pentacosta, Ambae dan Maeo.
Ketiga Provinsi Sanma dengan ibukota Lugenville, terdiri dari Pulau Santo dan Malo, Keempat Provinsi Shefa dengan ibukota sekaligus ibukota negara Port Villa, terdiri dari Pulau Efate, Kepulauan Sheperrd dan Epi.
Kelima Provinsi Tafea dengan ibukota Isangel terdiri dari Pulau Tanna , Aniwa , Futuna , Erromango , Anatomi. Keenam Provinsi Torba dengan ibukota Sola , terdiri dari Pulau Banks dan Tores.
Vanuatu merupakan wilayah bekas jajahan Inggris dan Prancis, negara ini memperoleh kemerdekaan pada 30 Juli 1980. PM pertama adalah Pastor Walter Lini dengan partai politiknya Partai Vanua’aku memasuki era 2000 an partai ini mengalami penurunan. Namun Walter Lini adalah tokoh penggagas negara-negara Ujung Tombak Melanesia atau Melanesia Spearhead Group (MSG).
Mayoritas penduduk Vanuatu berasal dari ras Melanesia (94 %), Prancis (4 %) dan sisanya adalah penduduk berasal dari ras Mikcronesia, China dan Vietnam. Pada umumnya penduduk pendatang tinggal di kota besar seperti Port Villa, Santo dan Luganville. Sedangkan mayoritas orang asli Melanesia tinggal di daerah-daerah perkampungan di seluruh Kepulauan Vanuatu.
Selain menggunakan bahasa Inggris dan Prancis, negara ini punya bahasa suku sebanyak 110 kelompok bahasa. (*)