Jayapura, Jubi – Menteri Luar Negeri Papua Nugini (PNG), Justin Tkatchenko, ingin memperkuat hubungan diplomatik Papua Nugini dengan tiga negara Asia — Indonesia, Malaysia, dan China.
Hal ini dikatakan Menlu PNG, Justin Tkatchenko, yang dikutip Jubi.id dari https://www.thenational.com.pg/png-focusing-on-indonesia-malaysia-and-china edisi Kamis (23/3/2023).
Dikatakan Tkatchenko, memimpin delegasi yang terdiri dari lima pejabat ke ibu kota Indonesia, Jakarta, untuk fokus selama tiga hari pada isu-isu bilateral utama dengan timpalannya dari Indonesia, Menlu Retno Marsudi.
“Dalam beberapa minggu terakhir, kami telah mengesahkan Basic Border Agreement (BBA) di Parlemen yang sekarang membuka jalan untuk peninjauan penuh bagi semua pihak untuk bergabung dan meninjau BBA,” katanya.
“Perjanjian ini memungkinkan kami untuk berbicara tentang perbatasan, perdagangan, tradisi, dan budaya kami, dan orang-orang kami serta meninjau kembali perjanjian perbatasan yang telah lama berjalan,” tambahnya.
“Ini termasuk anggota yang berada di perbatasan, termasuk tentara dan polisi untuk memungkinkan pemahaman bersama,” katanya.
“Jika ada masalah yang Indonesia ingin kami terlibat, terutama dengan Papua Barat, kami dengan senang hati akan mendukung dan membantu,” tambahnya.

Tkatchenko mengatakan PNG secara resmi telah meloloskan pengaturan visa timbal balik antara Papua Nugini dan Indonesia. Artinya, mereka yang memiliki paspor diplomatik atau paspor akan mendapatkan visa on arrival di Papua Nugini dan di Indonesia.
“Hal lain yang sangat penting adalah Perjanjian Kerjasama Pertahanan antara Indonesia dan PNG. Ini telah disetujui oleh Dewan Eksekutif Nasional yang memungkinkan Tentara Nasional PNG dan Tentara Nasional Indonesia untuk memperkuat hubungan mereka dan kerja sama mereka di bidang masalah keamanan bersama,” tambahnya.
“Setelah Indonesia, kita menuju ke Malaysia untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri baru dan Pemerintah baru mereka. Kami ingin memperkuat hubungan kami dengan Malaysia karena mereka adalah mitra ekonomi dan perdagangan yang besar bagi PNG,” katanya. (*)
