Jayapura, Jubi – Orang tua perlu banyak berkorban untuk menyekolahkan anaknya mereka agar memperoleh pendidikan yang berkualitas. Hal ini penting bagi masa depan mereka karena perubahan dalam kehidupan.
“Ini karena sudah lewat masa dimana kita hanya mengandalkan sepenuhnya pada pertanian subsisten untuk memenuhi kebutuhan kita. Kita sekarang berada di persimpangan jalan menuju ekonomi tunai,” kata Menteri Pendidikan dan Sumber Daya Manusia Kepulauan Solomon, Lanelle Tanangada, menyoroti hal ini pada upacara untuk memperingati ‘Hari Pendidikan Internasional’ untuk pertama kalinya pada Selasa (23/1/2023) sebagaimana dilansir https://www.solomonstarnews.com/minister-highlights-why-its-vital-to-send-kids-to-school.
Dia menekankan bahwa mengirim anak-anak ke sekolah akan membutuhkan banyak pengorbanan.
“Namun, kita juga tidak boleh lupa bahwa buku tabu kita – Kitab Suci telah mengilhami kita untuk berkorban untuk mendapatkan berkah,” katanya.
Dia lebih lanjut menunjukkan pentingnya berinvestasi dalam pendidikan anak-anak hari ini untuk masa depan yang lebih baik.
Dikatakan pengorbanan dan komitmen untuk mendukung anak-anak Kepulauan Solomon terjadi karena ada sesuatu yang mendesak yang ingin dicapai.
“Dan itu untuk memastikan bahwa anak-anak kita hari ini dan besok dapat mencapai beberapa manfaat,” katanya.
Oleh karena itu, menteri menyoroti beberapa manfaat dari memperoleh pendidikan, yang tidak terbatas pada hal-hal berikut: mempercepat kemajuan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Pendidikan Berkualitas); Memutus lingkaran kemiskinan; Meningkatkan hasil kesehatan; Persiapkan orang untuk pekerjaan yang layak dengan kesempatan untuk melatih kembali dan meningkatkan keterampilan; Kemajuan perdamaian dan kohesi sosial; dan Mitigasi iklim dan krisis yang berkepanjangan.
Dia berkata sistem pendidikan negara sedang matang dan akan terus demikian, memberikan pendidikan yang relevan dan berkualitas untuk anak-anak dan pemuda negara ini.
Oleh karena itu, ia mendorong seluruh orang tua dan wali untuk memastikan anaknya bersekolah dan terus belajar.
“Lewatlah sudah hari-hari di mana kita hanya mengandalkan sepenuhnya pada pertanian subsisten untuk memenuhi kebutuhan kita,” katanya.
“Kami sekarang berada di persimpangan jalan yang sekarang kami arahkan ke ekonomi tunai,” tambahnya.
“Kita harus berjuang untuk bisa bertahan dari perubahan,” kata Menteri Pendidikan Kepulauan Solomon, Lanelle Tanangada. (*)
