Jayapura, Jubi – Mama Iliana Bula dari percaya ada kehidupan setelah pensiun. Jadi ketika tiba waktunya untuk menghargai dirinya sendiri setelah bertahun-tahun bekerja keras di Suva, ibukota Fiji, dengan sewa rumah yang mahal. Setelah pensiun di sana, dia memutuskan untuk pulang ke kampungnya di Logani, Provinsi Tailevu. Provinsi ini juga merupakan tempat asal mantan Perdana Menteri Fiji, Voreqe Bainimarama.
Sepulang di kampungnya di Logani, ia mulai bertani dan mendapatkan kesempatan hidup baru, yang telah ditinggalkannya bertahun-tahun setelah merantau ke kota.
Mengutip Fiji Times yang menyebutkan bahwa di sana dia bertani dan mendapatkan kesempatan hidup baru. Motifnya adalah menanam cukup untuk menghidupi keluarganya dan menjual sisanya sebagai sumber pendapatan.
“Tinggal di pertanian adalah kehidupan yang berbeda sama sekali,” katanya.
“Ketika Anda memiliki tanah, Anda dapat bertani untuk kebutuhan hidup Anda dan menjual sisanya di pasar.”
Mama Bula memiliki lima anak – empat laki-laki dan satu perempuan. Suaminya meninggal beberapa tahun yang lalu.
Perempuan berusia 57 tahun itu mengatakan dia telah menasihati putra-putranya tentang pentingnya memanfaatkan lahan tersebut.
Janda Bula bekerja di kebun mulai pukul 9 pagi dan berakhir pada pukul 6 sore.
“Banyak pasangan muda datang ke kios saya. Ketika mereka datang, saya mendorong mereka untuk memanfaatkan sumber daya mereka. Saya menanam sayuran, pohon buah-buahan, dan umbi-umbian. Saya menantang mereka yang memiliki tanah di kampung untuk melakukan hal yang sama,” katanya.
Mama Iliana Bula mengatakan dia telah berjualan di Pasar Kota Nausori sejak tahun 2020.
“Ketika kami memanen produk sayuran kami di kebun, sayuran itu langsung dijual ke pasar.”
Sebelum pindah ke peternakan, Mama Bula mencari nafkah dengan menjahit pakaian dan membuat kue untuk bisnisnya di Suva.
“Ketika anak-anak saya masih kecil, kami tinggal di Suva agar mereka bisa mengenyam pendidikan.”
“Saya menunggu mereka selesai sekolah sehingga kami bisa kembali ke tanah kami di sini di Logani.”
Mama Bula mengatakan keluarganya menyewa di Suva dengan biaya $1000 per bulan.
“Sekarang, kami tidak lagi menyewa dan menghemat uang itu dengan tetap tinggal di pertanian.”
Dia menyarankan orang untuk mencari kebijaksanaan yang berasal dari sumber Ilahi.
“Kita akan hidup menganggur dan tidak produktif jika kita tidak meminta bimbingan,” katanya. (*)