Jayapura, Jubi- Komandan Pasukan Pertahanan Papua Nugini, Mayor Jenderal Mark Goina menyoroti masalah yang berkembang dengan penduduk setempat di Dataran Tinggi yang menimbun senjata api.
Goina mengatakan sebuah laporan intelijen telah menguraikan bahwa sebagian besar senjata ini dibawa “melintasi perbatasan darat dengan Indonesia.”
Hal ini dikatakan Goina kepada The National.com yang dikutip jubi.id Minggu (26/2/2023) siang.
“Senjata yang dibawa kebanyakan adalah senjata api buatan pabrik. Ini adalah keprihatinan yang berkelanjutan dan kurangnya kolaborasi antara polisi, pertahanan dan organisasi intelijen membuat kami tidak dapat membuat profil dan melacak dari mana senjata itu berasal,” katanya.
Goina mengatakan, alasan bahwa sedikit yang telah dilakukan tentang peningkatan senjata di distrik sebagian karena kurangnya berbagi informasi dan koordinasi antara lembaga seperti polisi dan tentara.
Meskipun merupakan tanggung jawab pasukan pertahanan untuk mengamankan perbatasan, hal ini sangat sulit mengingat kurangnya kapasitas pasukan.
“Kita perlu berbuat lebih banyak. Kita bisa berbuat lebih banyak sebagai agen keamanan tetapi kita perlu merencanakan semuanya dengan baik,” katanya.
Dia juga menyoroti PNGDF yang harus melakukan inventarisasi senjata dan amunisi secara teratur di semua pangkalan mereka, untuk memastikan bahwa senjata dan amunisi mereka utuh dan tidak hilang.
Sementara itu Komisaris Polisi David Manning, juga menyuarakan keprihatinan tentang masalah yang sama. Merujuk pemilihan tahun 2022 lalu di mana banyak senjata api illegal digunakan untuk mengancam dan mengintimidasi para pemilih.(*)