Jayapura, Jubi – Sepuluh petugas polisi Vanuatu yang akan berangkat ke Indonesia untuk mengikuti kursus pelatihan selama tiga minggu di pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menerima seragam dan peralatan pengerahan mereka dari Vanuatu Police Force (VPF), kemarin.
Seragam dan kit penempatan diberikan kepada VPF oleh Polisi Federal Australia (AFP) di rumah VANSEC dan kemudian diserahkan kepada mereka oleh Komisaris Polisi, Kolonel Robson Iavro.
Wakil Komisaris Internasional dan Komando Kemampuan Spesialis AFP, Lesa Gale, dengan senang hati melakukan penyerahan kemarin dan mengakui teman-teman luar biasa yang mereka miliki di seluruh Pasifik.
“Kami sangat menghargai persahabatan yang kami miliki dengan VPF dan kami menantikan hubungan dan kemitraan yang langgeng dengan Anda semua dan terus bekerja sama lebih jauh dalam kemitraan saat kita semakin maju,” katanya sebagaimana dikutip Jubi.id dari . https://www.dailypost.vu/news/10-equipped-for-un-peacekeeping-training-in-indonesia, Selasa (16/5/2023).
Kolonel Iavro sangat bangga dengan Pemerintah Australia atas bantuan mereka melalui AFP untuk membantu persiapan VPF dan membawa mereka kembali ke penjaga perdamaian PBB.
Menurut Kolonel Iavro, Vanuatu sudah beberapa tahun tidak berpartisipasi dalam pasukan penjaga perdamaian PBB, karena beberapa keadaan yang tidak terduga. Penempatan terakhir adalah ke Pantai Gading pada tahun 2014 dengan 13 perwira yang menyelesaikan misinya pada tahun 2016.
Kolonel Iavro mengakui kerja sama dan upaya Kementerian Luar Negeri, AFP Timor Leste, dan mitra VPF lainnya yang bekerja keras untuk memenuhi standar PBB dan mewujudkannya.
“Saya berharap Anda semua sukses dalam pelatihan Anda, dan saya ingin Anda membuat Vanuatu bangga karena ini akan menjadi pertama kalinya kami berpartisipasi lagi,” katanya.
“Saya ingin Anda menundukkan kepala, menyelesaikan semua pelatihan, melakukan penilaian dan ujian dengan baik sehingga Anda dapat menjadi bagian dari tim penjaga perdamaian.
“Karena ini adalah pertama kalinya kami kembali, saya ingin mengatakan lakukan semua upaya dan berkomitmen. Ini akan menjadi tantangan selama pelatihan Anda, tetapi saya yakin bahwa dengan pengalaman masa lalu yang Anda temui, Anda akan dapat saling membantu dan bekerja sama,” katanya.
Superintendent Allanrow Bani, Komandan Kontingen VPF dan Team Leader tim PBB untuk Indonesia menyatakan bahwa sebagai Team Leader, pihaknya memastikan akan berusaha semaksimal mungkin agar dapat kembali dalam UN peacekeeping.
“Saya percaya mereka dan saya pikir ini adalah tim yang lebih baik, ada empat perwira wanita dan enam perwira pria dan semuanya baru karena mereka belum pernah bertugas di misi penjaga perdamaian PBB sebelumnya,” katanya.
“Mereka pernah bertugas di Regional Assistance Mission to Solomon Islands (RAMSI), tapi saya satu-satunya yang pernah bertugas di PBB, jadi saya punya pengalaman yang membuat saya bisa memimpin tim ini. Untuk berada di penjaga perdamaian PBB, pertama-tama kita harus lulus pelatihan. Saya selalu meyakinkan mereka untuk tidak memandang rendah diri mereka sendiri, dan memberikan yang terbaik,” katanya. (*)