Jayapura, Jubi – Saat Perang Dunia Kedua (PD II) di Pasifik Selatan khususnya di wilayah Wakde Kabupaten Sarmi, banyak warga Jepang meninggal di sana. Kebanyakan dari tentara Jepang yang tewas di Sarmi berasal dari Provinsi Yamagata Jepang.
Hal ini dikatakan Dr. Jhon Boekorsjom, M.Sc, mantan Kabid Budaya dan Sosial Bappeda Provinsi Papua, saat dihubungi jubi.id, Jumat (13/5/2022).
“Memang kebanyakan warga Jepang asal Provinsi Yamagata Jepang yang tewas saat PD II di Pasifik Selatan terutama di Sarmi Papua,” kata Boekorsjom.
Lebih lanjut, kata Boekorsjom, sejak tahun 1994, Provinsi Irian Jaya saat itu, dan Pemerintah Yamagata Prefecture Jepang telah menjalin kerjasama dalam bentuk “Sister Region Program” dalam program Provinsi Kembar atau Twin Province.
“Program Provinsi Kembar berdasarkan kebutuhan masing-masing dan hubungan serta kerja sama antar bangsa,” kata Boekorsjom yang juga pernah ikut program training di Provinsi Yamagata.
Dia menambahkan atas dasar memorandum saling pengertian antara Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya Republik Indonesia dan Pemerintah Prefecture Yamagata Jepang mengenai Kerjasama Provinsi-Prefecture Bersaudara yang ditandatangani oleh Gubernur Provinsi Dati I Irian Jaya saat itu, Drs. J. Pattipi, dan Gubernur Pemerintah Prefecture Yamagata, Takahashi Kazuo.
Menurut Boekarsjom, program antara kedua provinsi kembar ini telah menyepakati untuk mengembangkan bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, alih teknologi, dan pariwisata.
“Program Provinsi Kembar ini telah berlangsung 15 tahun dan program tersebut didukung pula oleh perubahan kebijaksanaan Provinsi Papua yang mengalami perubahan dalam struktur maupun sistem manajemen pemerintah sesuai dengan kebijaksanaan Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua Undang Undang Nomor 21 tahun 2001,” katanya.
Dia mengatakan UU Otsus ini tentu saja memberikan kewenangan yang lebih luas kepada Provinsi Papua untuk mengembangkan Program Provinsi Kembar di berbagai bidang. Kata Boekorsjom, program-program itu antara lain Cooperative Exchange Training yaitu mengundang para pegawai provinsi atau berbagai pemerintah kota atau bentuk pemerintahan lainnya
“Pengiriman trainers dari Provinsi Papua sejak 1994 sampai dengan 2003 berjumlah 36 orang, yang terdiri dari technical trainers berjumlah 30 orang dan Cooperative Exchange Trainers sebanyak 6 orang. Seluruh biaya ditanggung oleh Pemerintah Yamagata Prefecture, dimana masing-masing orang menghabiskan dana kurang lebih 4.000.000 yen selama masa training 10-11 bulan,” kata Boekorsjom.

Tugu Yamagata di Sarmi
Tugu kisah PD II dibangun di Sarmi dinamakan Tugu Yamagata sebab pada 26 April 1944 tentara Sekutu Amerika Serikat menghancurkan pertahanan Jepang di Hollandia. Panglima Angkatan Darat Jepang, Jenderal Inada, mengundurkan diri ke hutan sebelah barat Sentani menuju Sarmi dengan pasukan berkekuatan 7.200 orang.
“Namun akibat kelaparan, sakit, bahkan dikejar dengan pasukan dan pesawat-pesawat terbang dan akhirnya tinggal 1.000 orang dari pasukan Jepang yang tiba di Wakde Sarmi,” tulis Arnold Mampioper dalam buku berjudul Jayapura Ketika Perang Pasifik.
Hingga 6 Juni 1944, Perang Pasifik di Hollandia dan Sarmi dihentikan dan tentara Jepang banyak yang tewas kala itu.
Ternyata dalam Perang Pasifik di Sarmi, ribuan pasukan Jepang berasal dari Provinsi Yamagata. Tugu Yamagata dibangun pada 1994 dan menjadi awal kerja sama Sister State antara Provinsi Yamagata dan Provinsi Irian Jaya. Tugu ini terletak di Jalan Inres Kalibagre, Sarmi, Papua di jalan protokol yang merupakan jalur Kelurahan Sarm i dan Kelurahan Mararena. (*)
