Jayapura, Jubi- “Anda memiliki potensi, kemampuan dan kekuatan untuk mengubah masa depan Fiji. Bisa saja terjadi perubahan jika Anda memilih dan siapa yang anda pilih dalam pemilihan umum berikutnya,” . Hal ini dikatakan Ketua Partai Aliansi Rakyat, Sitiveni Rabuka, saat berbicara dalam rapat umum partai pertama mereka di Nasinu sebagaimana dilansir fijivillage.com.
Fiji akan melakukan pemilihan umum awal November 2022. Purnawirawan Jenderal berbintang tiga itu mengatakan, pemerintah saat ini memimpin negara dengan ada rasa takut.
Dia mengatakan ketika terpilih, Jaksa Agung Aiyaz Sayed-Khaiyum akan meninggalkan warisan yang ternoda, catatan yang sangat buruk dan bangsa yang menderita.
Rabuka mengatakan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) saat ini adalah sesuatu yang tidak ingin dia bicarakan lebih lanjut. Akan tetapi kata dia utang itu akan terus dibayar oleh orang Fiji, anak-anak dan cucu-cucu mereka melalui pajak di tahun-tahun mendatang.
Ia menambahkan, menurut pemerintah, pembagian barang adalah tugas resmi dan oleh karena itu tidak apa-apa.
Rabuka mengatakan Sayed-Khaiyum telah mengumpulkan untuk dirinya sendiri, lebih banyak kekuatan daripada yang pernah dimiliki Menteri atau Perdana Menteri Fiji.
Dia menambahkan Sayed-Khaiyum terlihat dalam konferensi pers beberapa hari yang lalu, mencoba mengintimidasi media dan jurnalis, di mana sebagian besar hal yang dikatakan tidak tepat.
Pemimpin Aliansi Rakyat mengatakan Sayed-Khaiyum semakin memiliki masalah dalam mengamati kebebasan berbicara atau membiarkan orang lain memiliki kebebasan berbicara mereka. Padahal lanjut Rabuka ada kewajiban demokratis untuk memberi tahu orang-orang Fiji tentang apa yang terjadi di pemerintahan.
Rabuka juga berharap pengumuman pemilihan umum berikutnya dalam beberapa hari ke depan dan partai sudah siap. Dia lebih lanjut mengatakan Aliansi Rakyat (People’s Alliance) siap untuk membuat sejarah.
Mayor Jendral Sitiveni Ligamamada Rabuka OBE, adalah seorang yang sangat dikenal sebagai pemimpin kudeta militer yang mengguncang Fiji pada 1987. Ia kemudian terpilih secara demokratis sebagai Perdana Menteri dari 1992 hingga 1999.
Pada pemilihan umum di Fiji, 2018 lalu Partai FijiFirst pimpinan Perdana Menteri petahanan Frank Bainimarama kehilangan lima kursi tetapi mempertahankan suara mayoritas di parlemen. FijiFirst tetap menjabat sebagai pemerintahan mayoritas. Sebaliknya Partai Sosial Demokrat Liberal (SOLDEPA) memperoleh enam kursi, terus menjadi oposisi.Partai Federasi Nasional mempertahankan tiga kursinya di parlemen.(*)
