Jayapura, Jubi – Presiden Bougainville sangat marah dengan apa yang dilihatnya saat Australia berpihak pada masalah kemerdekaan. Pasalnya Wakil Perdana Menteri Australia menegaskan Canberra akan dukung posisi pemerintah Papua Nugini.
Presiden Otonomi Bougainville, Ishmael Toroama, telah mengeluarkan pernyataan bahwa Wakil Perdana Menteri Australia, Richard Marles, telah menjelaskan bahwa Canberra akan mendukung posisi apa pun yang dicapai pemerintah PNG dalam aspirasi kemerdekaan Bougainville.
“Pemerintah Bougainville berkomitmen untuk mencapai kemerdekaan selambat-lambatnya pada tahun 2027 dengan kemajuan yang diharapkan pada tahun depan,” kata Ishmael Toroama, sebagaimana dilansir https://www.rnz.co.nz/international.
Lebih lanjut Toroama mengatakan sejak berakhirnya perang saudara Bougainville, Australia telah mempertahankan posisi netral dalam masalah ini. Dia mengatakan ini adalah pertama kalinya Australia secara jelas mendukung Port Moresby.
Toroama mengatakan ini menjelaskan mengapa permintaan bantuan Bougainville untuk persiapan kemerdekaannya diabaikan.
“Saya ingin mengingatkan pemerintah Australia bahwa merekalah yang menghasut Krisis Bougainville melalui keterlibatan mereka dengan Rio Tinto ketika mereka menindas hak-hak rakyat Bougainville,” katanya.
“Pemerintah Australia-lah yang melatih dan mempersenjatai Pertahanan Papua Nugini untuk berperang melawan warga Bougainville dan merekalah yang memasok kapal perang untuk membuat kekacauan dan kekacauan di Bougainville,” katanya.
“Apa yang kita saksikan sekarang hanyalah sejarah yang berulang, di mana pemerintah Australia memberikan dukungannya di belakang pemerintah Papua Nugini untuk sekali lagi mengacaukan hak Bougainville untuk menentukan nasib sendiri,” katanya.
Toroama menyebut pernyataan Marles sebagai ancaman terselubung dan tanda yang jelas bahwa Australia, sebagai penandatangan Perjanjian Damai Bougainville, tidak akan lagi bersikap tidak memihak dalam mengimplementasikan ketentuan-ketentuan perjanjian tersebut.
“Perjanjian Perdamaian Bougainville menguraikan proses penyembuhan dan jalan ke depan untuk Bougainville dan PNG melalui pendekatan dengan cara damai yang didasarkan pada nilai-nilai inti dari tradisi dan budaya Melanesia kami,” katanya seraya menambahkan bahwa ini bukanlah sesuatu yang menurut Toroama akan dipahami oleh pemerintah Australia. (*)