Jayapura,Jubi- Pengembalian surat pemilu Papua Nugini (PNG) telah diperpanjang dua minggu hingga Jumat, 12 Agustus, pukul 4 sore. Penundaan waktu terjadi karena masalah non teknis terutama untuk menghindari pemilihan yang gagal dan mahal.
Hal ini dikatakan Gubernur Jenderal Papua Nugini, Grand Chief Sir Bob Dadae, Rabu (27/7/2022) telah menerima permintaan dari Kominisioner Pemilihan Simon Sinai untuk memperpanjang tenggat waktu dari 29 Juli menjadi 12 Agustus.
Dalam pernyataannya, Sir Bob Dadae mengatakan ini akan memberikan waktu untuk perhitungan selesai dengan benar. Pemenang dari 118 kursi provinsi dan kursi terbuka akan diumumkan. “Tidak mungkin menyelesaikan semua perhitungan pada Jumat (29/7/2022) jadi saya menerima perpanjangan hingga 12 Agustus pukul 4 sore,”katanya sebagaimana dilansir thenational.com.pg
Menurut dia perpanjangan akan menghemat waktu dan sumber daya. juga untuk menghindari pemilihan yang gagal dan mahal jika harus memulainya dari awal.
Sir Bob juga merekomendasikan , semua orang belajar dari GE22 agar mempersiapkan dan melaksanakan pemilihan umum lebih baik pada 2027. Proses pemilihan umum harus dimulai sedini mungkin mulai 2023. Komisi Pemilihan mengatur keuangan dan sumber daya tenaga jauh lebih awal, dan sistem biometrik diperkenalkan atau teknologi serupa lainnya. Sehingga dengan begitu suara diberikan secara otomatis dihitung dan disimpan dengan cepat dan tepat.
“Dengan cara ini kami menghindari semua masalah yang kami saksikan dalam pemilihan ini, pembajakan kotak,perselisihan dan penundaan penghitungan dan kekerasan,”kata Sir Bob.
Dia menambahkan banyak yang telah kehilangan nyawa karena kekerasan terkait pemilihan umum atau GE22 di Papua Nugini. “Ini sangat disayangkan dan seharusnya tidak terjadi sama sekali,”katanya. Dia mengutip pernyataan Sinai Koordinator Pemilihan Umum atau GE22, bahwa sudah ada 18 pemenang dari 118 kursi yang diperebutkan yang sejauh ini telah diumumkan. sedangkan perhitungan untuk sisa 100 kursi sedang berlangsung atau dalam penghitungan.
Dia mengatakan petugas pemilu sedang bekerja dalam bergiliran 24 jam untuk mempercepat penghitungan surat suara.
Selain itu, kematian Wakil Perdana Menteri Sam Basil juga menunda segalanya selama satu minggu.
Dia juga menyalahkan logistik dan petugas Pemilu yang tidak datang tepat waktu, di tempat yang telah ditentukan sehingga memperlambat proses pemungutan suara.
“Perpanjangan waktu berusaha untuk menghindari pemilihan yang gagal dan juga dimaksudkan untuk memberikan waktu agar semua surat perintah dikembalikan sebagaimana mestinya,”kata Sir Bob.
Lebih lanjut Sir Bob juga menyatakan rasa keprihatinannya tentang serentetan kekerasan yang belum lama ini terjadi di Port Moresby, Enga dan Markham serta Kabwum di Morobe.
”Saya mengimbau semua orang untuk menahan diri dari kekerasan dan membiarkan prosesnya selesai dengan tertib dan damai,”katanya.(*)
