Jayapura, Jubi – Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare telah mengungkapkan kegembiraannya yang luar biasa saat meresmikan peluncuran pemindai Computed Tomography (CT Scan) milik negara itu sendiri setelah 40 tahun kemerdekaan politik negara tersebut.
Pengadaan dan pemasangan CT Scan merupakan salah satu kebijakan unggulan pemerintah di bawah kepemimpinan PM Sogavare.
CT scan dan bangunan yang menampung mesin tersebut sepenuhnya didanai oleh pemerintah nasional dengan nilai SBD $21 juta.
PM Sogavare tampak sangat tersanjung dengan keberhasilan peluncuran proyek tersebut saat ia menunjukkan bahwa mesin tersebut adalah yang pertama setelah lebih dari 40 tahun sejak kemerdekaan kita sebagai sebuah bangsa.
“Saya sangat senang bahwa kami akhirnya memiliki CT Scan kami sendiri setelah 40 tahun kemerdekaan. Sekarang kami tidak perlu mengirim pasien kami ke luar negeri untuk layanan seperti itu”, tegas PM Sogavare.
Berbicara sebagai tamu kehormatan, PM Sogavare mengakui kementerian Kesehatan dan Layanan Medis, serta Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Luar Negeri telah bekerja sama dengan pemerintah Australia untuk membawa CT scan ke negara tersebut.
PM Manasseh Sogavare lebih lanjut menunjukkan bahwa CT scan akan membantu membantu kesehatan dan kesejahteraan masyarakat negara kepulauan itu.
Dia mendesak para dokter dan perawat untuk menggunakan mesin dengan baik untuk melayani orang-orang.
Perdana Menteri juga menyoroti bahwa peluncuran tersebut merupakan bukti kerja keras selama dua tahun.
Saat peluncuran CT scan, PM Sogavare secara terbuka mengatakan dia berharap kebijakan unggulan pemerintah lainnya dapat meniru keberhasilan peluncuran CT scan.
Turut memberikan sambutannya adalah Menteri Kesehatan dan Pelayanan Medis Dr. Culwick Togamana, yang memuji kepemimpinan Perdana Menteri untuk pengiriman peralatan CT scan.
Togamana kembali menegaskan, keberhasilan peluncuran CT scan ini menyusul keberhasilan dua tahun terakhir pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19 di masyarakat.
Dr. Togamana sependapat bahwa dengan tersedianya CT scan, pasien tidak akan lagi dikirim ke luar negeri untuk layanan serupa. (*)
